Chicken Melo, Ayam Kkuldak Versi Lokal Ampuh Bikin Kepo Milenial!
UMKM Pahlawan Ekonomi

Chicken Melo | Instagram/@Chickenmelo
AKURAT.CO Nikmatnya dunia kuliner tidak hanya bisa dirasakan dari makanan, melainkan juga merasakan dari laba bisnis kulinernya.
Apalagi disaat pandemi COVID-19 saat ini, bisnis kuliner masih menjadi bisnis paling diminati oleh masyarakat. Bahkan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan UMKM paling banyak di Indonesia itu berasal dari sektor kuliner.
Seperti halnya Bambang Firmanto salah satu pelaku usaha dari bisnis Chicken Melo, dirinya menyebutkan sudah memulai usahanya sejak bulan Maret lalu di tengah awal-awal pandemi COVID-19 mulai masuk di Indonesia. Semangat dalam berwirausahanya pun tak surut akibat pandemi tersebut.
baca juga:
"Jadi sebetulnya saya sudah menyiapkannya dari bulan Juli 2019 lalu setelah saya lulus S2, namun baru saya launching bisnis saya bulan Maret lalu di saat Pandemi mulai masuk di Indonesia. Memang sih terbilang cukup lama hal tersebut disebabkan oleh berbagai konsep yang ingin kami sajikan ke masyarakat, jadi enggak main-main," ucapnya ketika penulis hubungi, Kamis (30/7/2020).
Nah hingga sampai bulan Maret setelah melakukan berbagai macam percobaan terhadap resep, akhirnya dirinya menemukan resep yang pas. Hingga akhirnya mampu menyajikan rasa mewah dengan harga yang ekonomi, maka terciptalah Chicken Melo ini.
"Kalau ditanya soal Inspirasi, saya memang dari awal suka sekali dengan ayam crispy gitu. Kebetulan saya juga suka konsep ayam kkuldak asal Korea Selatan, abis itu saya berfikir kenapa ya ayam ini harganya lumayan mahal namun masih banyak dibeli. Dari situlah saya punya ide kenapa enggak bikin ayam kkuldak namun pakai cita rasa saya sendiri, ya bisa dibilang konsep sama, namun cita rasa berbeda dengan harga yang lebih ekonomis," paparnya.
Memang sih, Bambang Firmanto mengakui dalam menjalankan bisnis pasti membutuhkan modal yang tak sedikit. Namun dirinya percaya yang namanya rezeki pasti ada aja jalan keluarnya.
Dalam membangun bisnis Chicken Melo ini, Bambang Firmanto menghabiskan kurang lebih Rp18 juta. Sedangkan hingga saat ini Chicken Melo sudah membuka 2 cabang yang mayoritas masih berada di Makassar.
"Kita juga rencana pengin buka 5 cabang lagi rencananya beserta mini resto di tiap-tiap kabupaten di Makassar," tegasnya.
Sementara ketika ditanya soal rencana membuka cabang di Jakarta, lanjutnya, dirinya mengakui ada rencana untuk kesana. Tetapi sisi lain dirinya ingin menguasai pasar di wilayah Makassar dahulu, nanti baru ketika ada peluang mulai melirik ke daerah seperti Jakarta.
"Untuk omzet perbulan alhamdulillah sering naik, yaa meskipun sedang pandemi kalau dikira-kira bisa Rp12-16 jutaan lah perbulannya. Sebab kita menargetkan pasar mahasiswa/ milenial sebab milenial saat ini kan lebih mencari jajanan yang ekonomis namun cita rasanya luar biasa. Maka dengan itu kita bermain di resep atau lebih tepatnya di sausnya," paparnya.
Sampai saat ini, Chicken Melo sudah mengeluarkan berbagai menu seperti Wings Melo, Chicken Melo Original, Chicken Melo Spicy, Mini Chicken Melo (Ayam Tanpa Tulang), hingga the real geprek Melo yang baru-baru ini dikeluarkan.
Untuk lebih detail maka bisa cek di Instagram melalui @Chickenmelo dan sudah tersedia juga di gofood dan grabfood.
"Nah kalo yang paling laris di antara menu tersebut yaitu chicken melo saus spicynya," imbuhnya.
Oh iya, lanjutnya, baru-baru ini juga pihaknya mengeluarkan produk yang bergerak di sektor rempah-rempah, lebih tepatnya Lada putih. Kabarnya produk rempah-rempah itu diproduksinya sekaligus untuk memenuhi kebutuhan Chicken Melo.
"Pernah waktu itu saya observasi pasar untuk cari bahan-bahan baku untuk Chicken Melo ternyata diluar itu mahal sekali. Maka dengan itu saya ciptakan produk lada putih yang saya namakan ramica, dari produk ramica ini kita targetkan bisa bersaing lah dengan produk lainnya seperti Koepoe-koepoe atau Ladaku," pungkasnya.
Nah guys, bagi kalian yang ada di Makassar tentu penasaran kan dengan cita rasa Chicken Melo. Jangan lupa merapat kepoin Chicken Melo ya, lokasinya ada di Jl. Rappocini Raya No.198, Banta-Bantaeng, Kec.Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemudian ada juga di Jl.Traktor IV No.10, Mangasa, Kec. Tamalate, Kota Makasar, Sulawesi Selatan.[]