Pentingnya Keterbukaan Informasi dalam Penerapan Tata Kelola BUMN

Ilustrasi perusahaan yang sedang tidak berkembang | Unsplash
AKURAT.CO Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu instrumen perekonomian negara, harus memiliki tata kelola yang baik untuk memaksimalkan fungsinya bagi masyarakat maupun pemerintah.
Untuk itu Prodeep Institute (PI) yang merupakan lembaga kajian menggandeng STAN Research, Center for Indonesia Taxation Analysis, Klub Bisnis dan Karier STAN, dan Intalk Community untuk menyusun sebuah buku yang berisi kumpulan artikel mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dengan judul “Buku BUMN 2020: Tata Kelola untuk BUMN yang Lebih Baik”.
Menurut Peneliti GCG/Kabid ESA Badiklat PKN BPK, Firdaus Amyar, dalam tata kelola yang baik, BUMN harus menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
baca juga:
GCG sendiri adalah seperangkat aturan, praktik, dan proses pengendalian perusahaan dengan melibatkan penyeimbangan kepentingan pemangku perusahaan, seperti pemegang saham, manajemen, konsumen, pemasok, pemodal, pemerintah, dan masyarakat.
Untuk itu, Firdaus mengatakan kejujuran informasi yang diberikan kepada regulator, pemegang saham, dan masyarakat umum merupakan hal paling penting dalam penerapan GCG.
"Implementasi GCG untuk meningkatkan public confidence dan nilai perusahaan," ucapnya dalam acara bedah buku "BUMN 2020: Tata Kelola untuk BUMN yang Lebih Baik", Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Firdaus mengatakan dalam memberikan informasi tidak hanya menyajikan berita positif tapi voluntary disclosure atas bad news merupakan isu penting dalam berbagai teori perubahan harga saham.
"Pasar akan merespon negatif atas berita negatif yang tidak diungkapkan sampai mereka menemukannya sendiri," ucapnya.
Ia mengatakan, pasar akan selalu berasumsi bahwa “no news is bad news”. Jika terdapat kabar negatif yang berpotensi mengganggu kinerja, segera lakukan klarifikasi karena responsiveness dan honesty akan meningkatkan public trust yang pada ujungnya akan menjaga reputasi dan nilai perusahaan.
Firdaus mengatakan, sampai saat ini, bank BUMN selalu menerapkan GCG, di mana tingkat pengungkapan GCG yang paling baik dan lengkap dalam BTN, BNI, Bank Mandiri, dan BRI. []