Lifestyle

7 Efek Samping Usai Kemoterapi, Kamu Perlu Tahu!

7 Efek Samping Usai Kemoterapi, Kamu Perlu Tahu!
Ilustrasi efek samping usai kemoterapi (freepik.com)

AKURAT.CO, Kemoterapi atau sering disebut kemo merupakan salah satu treatment yang digunakan untuk membunuh sel kanker. Seringkali efek samping usai kemoterapi tidak dapat dihindari karena perawatan ini dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker, tetapi juga dapat sekaligus membunuh sel yang sehat ditubuh.

Sebenarnya terdapat berbagai jenis kemoterapi yang berbeda-beda namun umumnya cara kerja kemoterapi sama yaitu menghentikan sel kanker yang beredar didalam tubuh. Meskipun kemo dapat membunuh sel-sel kanker, faktanya kemo juga dapat merusak beberapa sel sehat yang berada di tubuh seperti sel darah, sel kulit dan sel di lambung.

Lalu bagaimana efek samping yang dirasakan usai kemoterapi? Berikut ulasannya.

baca juga:

Efek Samping Usai Kemoterapi

1. Sistem kekebalan tubuh melemah

Melemahnya sistem kekebalan tubuh menjadi penyebab umum dari efek samping usai kemoterapi. Efek pada sistem kekebalan tubuh biasanya tergantung pada obat kemo yang digunakan, berapa banyak dosis kemo yang diberikan, seberapa sering kemo dilakukan, status gizi dan jenis kankernya.

Beberapa obat biasanya akan mempengaruhi sumsum tulang dan sistem kekebalan tubuh. Namun, obat kemo dapat memiliki efek berbebeda pada seberapa baik tubuh membuat sel darah putih, sel darah merah dan trombosit. Kebanyakan kasus, sel darah putih merupakan sel yang terpengaruh oleh kemoterapi.

Sel darah putih adalah bagian vital dari sistem kekebalan tubuh dan ketika obat dari kemoterapi menyerang sel darah putih maka itu akan memicu kondisi yang disebut dengan neutropenia. Neutropenia akan mempersulit sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus, bakteri dan patogen. Adapun gejala neutropenia biasanya meliputi demam, panas dingin, sariawan, batuk, sulit bernafas, sakit perut dan nyeri dubur. Namun, neutropenia dapat diobati dengan protein yang disebut sebagai faktor pertumbuhan myeloid yang akan merangsang produksi sel darah putih.

2. Masalah pembekuan darah

Karena kemo dapat mempengaruhi trombosit, maka komponen darah yang membantunya akan berhenti dan menjadi menggumpal. Jumlah trombosit yang rendah dapat menyebabkan kondisi trombositopenia. Ketika seseorang mengalami trombositopenia maka darah tidak dapat menggumpal dengan baik sehingga menyebabkan pendarahan yang berlebihan.

3. Rambut rontok

Efek samping usai kemoterapi selanjutnya yaitu terjadi kerontokan pada rambut. Hal ini disebabkan karena banyaknya perawatan kemoterapi yang harus menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat. Namun, tidak semua jenis kemo menyebabkan rambut rontok. Biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan dihentikan.

4. Anemia

Sel darah merah berfungsi untuk memberikan tubuh oksigen dari paru-paru. Namun, ketika kemo dilakukan maka akan merusak sel darah merah dan menurunkan jumlah sel darah merah yang memicu munculnya anemia.

Umumnya gejala utama anemia adalah kelelahan dan kelemahan. Tetapi di sisi lain anemia juga dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing, sakit kepala hingga tangan kanan atau kiri akan merasa dingin. Biasanya anemia dapat diobati dengan diet kaya zat besi, suplemen sat besi atau bahkan transfusi darah.

5. Kulit kering dan gatal

Kulit kering dan gatal juga merupakan efek samping usai kemoterapi. Kondisi ini memang tidak berbahaya namun dapat menyebabkan penderita akan mengalami kesulitan ketika akan tidur. Kulit kering dan gatal yang terjadi akibat kemo dapat memunculkan luka atau infeksi baru di kulit.

6. Diare atau sembelit

Kemoterapi juga dapat memicu masalah pencernaan seperti diare atau sembelit. Hal ini disebabkan karena rusaknya sel dalam sistem pencernaan. Penderita yang sudah melakukan kemo juga akan mengalami mual sehingga menyebabkan perubahan pola makan yang dapat mengganggu sistem kerja saluran pencernaan.

7. Sariawan

Sariawan atau dikenal dengan nama mukositis juga menjadi salah satu efek samping yang dirasakan usai melakukan kemoterapi yang ditandai dengan peradangan atau lecet di daerah sekitar rongga mulut. Hal ini biasanya terjadi karena pemberian dosis obat yang tinggi pada saat proses kemoterapi.

Nah, itulah beberapa efek samping usai kemoterapi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kebanyaka efek samping berikut dapat diobati atau dicegah. Ketika pengobatan selesai maka efek samping juga akan berhenti.