Olahraga

Dukungan Jokowi Jadi Bapak Olahraga Mengalir Deras

Dukungan Jokowi Jadi Bapak Olahraga Mengalir Deras
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi booth kendaraan di International Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 16 Februari 2023 (AKURAT.CO/Sopian)

AKURAT.CO, Rencana Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan predikat Bapak Olahraga Indonesia kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuai dukungan. Sebab, Presiden Jokowi dinilai memiliki keberpihakan serta jasa yang besar bagi kemajuan olahraga Indonesia. 

Dukungan antara lain disampaikan Ketua MPR yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Ketua Umum PB Kodrat (Tarung Derajat) Bambang Soesatyo.

Bamsoet, demikian Bambang Soesatyo disapa, mengatakan IMI sendiri telah memberikan predikat Bapak Otomotif Indonesia kepada Presiden Jokowi saat Rakernas dan IMI Award 2023 bulan lalu. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi keluarga besar IMI atas segala dukungan Presiden Joko Widodo pada kemajuan dunia otomotif Indonesia.

baca juga:

"Khususnya melalui berbagai kebijakan serta dukungan fasilitas yang diberikan pemerintah. Termasuk dalam mendorong event otomotif dunia masuk ke Indonesia. Diantaranya MotoGP, MXGP, Formula E, F1 Powerboat, Asia pasifik Rally Championship dan World Rally Championship di Medan Sumatera Utara serta berbagai event balap dunia lainnya," ujar Bamsoet saat membuka Rapat Anggota KOI 2023, di Jakarta, Senin (6/3/23).

Turut hadir antara lain Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Ketua Komisi X DPR RI Saiful Hudaj, Sekjen KONI Pusat Tubagus Lukman dan Ketua PWI Pusat Atal S. Depari.

Bamsoet mendorong peningkatan prestasi semua cabang olahraga Indonesia di kancah internasional, agar lagu dan bendera Indonesia bisa berkibar di penjuru dunia. Sekaligus mengajak pengurus serta atlet seluruh cabang olahraga di Indonesia untuk bersama mengembangkan sport tourism di Indonesia.

"Olahraga juga bisa dikembangkan menjadi sebuah industri. Tidak ada salahnya jika kita juga belajar dari Swiss. Dengan menjadikan olahraga sebagai industri, bisa memberikan pemasukan bagi pendapatan negaranya mencapai USD 22,8 miliar per tahun. Menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun," jelas Bamsoet.

Dia juga mengajak para atlet Indonesia yang berlaga baik di kejuaraan nasional ataupun internasional untuk terus menjunjung sportivitas dan menghindari penggunaan doping untuk meraih kemenangan. Berbagai pihak harus ikut memberikan dukungan, mengingat sebelumnya IADO (Indonesia Anti Doping Organization) yang kala itu masih bernama LADI, seringkali kesulitan memberikan sanksi kepada atlet yang memakai doping. Lantaran cabang olahraga tempat atlet tersebut berada, dipimpin oleh pejabat negara maupun tokoh yang berpengaruh. 

"IMI dan PB KODRAT akan berdiri paling depan memberikan sanksi terhadap atlet balap motor maupun Tarung Derajat yang terbukti memakai doping. Langkah ini juga harus diikuti oleh cabang olahraga lainnya. Siapapun atlet yang terbukti memakai doping, wajib dikenakan sanksi oleh IADO. Ketua umum cabang olahraganya wajib memberikan dukungan," pungkas Bamsoet.[]