AKURAT.CO, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll membeberkan alasan timnya batal melakukan uji coba melawan klub raksasa Bundesliga, Borussia Dortmund. Juru taktik asal Jerman itu menyebut Macan Kemayoran -julukan Persija- sudah lebih dulu punya agenda lain.
Doll yang merupakan pelatih Dortmund musim 2007-2008, mengakui bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan Si Kuning Hitam -julukan Dortmund- untuk beruji coba. Namun, keputusan pada akhirnya ada di tangan manajemen Persija.
"Ini bukan keputusan saya. Saya pikir sebelum pandemi, kami sudah terlanjur bersepakat dengan klub Korea dan mereka juga tim bagus," kata Doll kepada awak media.
baca juga:
"Saya memang menjalin kontak dengan Dortmund, tapi saya menyerahkan semuanya kepada klub, bulan yang lalu untuk bermain melawan tim Korea Selatan. Maka tidak mudah kami mencoba untuk membuat turnamen 45 menit melawan Dortmund 45 menit vs tim Korea. Tapi, itu tidak mungkin."
Borussia Dortmund memang meluangkan waktunya untuk menghampiri Indonesia dalam tur Asia Tenggara-nya pada 21 November hingga 1 Desember tahun ini. Tur tersebut merupakan cara Die Borussen untuk memanfaatkan waktu jeda karena ada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Dalam lawatannya ke Indonesia, Dortmund bakal melakoni pertandingan melawan dua tim peserta Liga 1 Indonesia, yakni Persib Bandung dan Persebaya Surabaya dalam pertandingan berformat trofeo yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur.
"Saya senang dua tim Indonesia berkesempatan bermain dengan Dortmund karena mereka klub fantastis, punya banyak pemain yang bagus. Mungkin pada lain kesempatan untuk kami," ujar Doll.
Sebelumnya, Nine Sport selaku promotor yang mendatangkan Borussia Dortmund, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengundang Persija untuk uji coba. Namun, hal itu urung terwujud.
''Kami juga sempat komunikasi dengan Persija. Pastinya Dortmund juga ingin (bertarung) sama Persija karena ada Thomas Doll. Tapi, karena satu dan lain hal, jadinya Persib dan Persebaya,'' kata CEO Nine Sport, Arif Wicaksono dalam jumpa pers di Jakarta pada 13 September lalu.[]