
AKURAT.CO Kasus peredaran narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa, diduga tak lepas dari adanya dugaan pertarungan bandar besar.
Pengamat kepolisian Alfons Loemau melihat bahwa Teddy Minahasa bukanlah seorang pemain di dunia narkoba.
"Kalau Teddy Minahasa itu pemain, dia tidak akan amatir seperti itu," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
baca juga:
Menurut Alfons, Teddy Minahasa merupakan korban dari bandar besar bisnis narkoba yang menginginkan kariernya di kepolisian hancur. Dia menduga Teddy Minahasa dijebak oleh Linda Pujiastuti alias Anita Cepu yang berperan sebagai informan dalam kasus itu.
Alfons mengatakan, penangkapan Teddy Minahasa dinilai dapat membuat pengungkapan pemain atau bandar besar narkoba yang sesungguhnya menjadi samar.
Tak hanya itu, kemungkinan juga adanya informan yang memang sengaja bekerja sebagai umpan guna membantu polisi menangkap para pelaku narkoba.
"Ya ini ibaratnya pentolan kecil yang kemudian dikorbankan, disorot menjadi begini dengan pion yang dorong itu di perempuan. Tetapi bandar besarnya sedang samar-samar atau sedang tidak terungkap atau bandar besarnya itu lawan berat," tutur Alfons.
"Cepu-cepu ini juga dipakai sebagai umpan. Karena mustahil pengungkapan yang begini banyak ini karena penyidiknya datang ke sana ke sini, ngintai di sana, di sini. Enggak ada, itu omong kosong," tambahnya.