
AKURAT.CO Sosok Cracy Rich Jepara yang membangun jembatan Rp 3,7 miliar kini jadi perbincangan. Diketahui, Kholil membangun jembatan dengan uang pribadinya yang mencapai miliaran rupiah. Atas aksinya tersebut, julukan Crazy Rich disematkan kepadanya.
Dalam unggahan tersebut tampak jembatan yang menghubungkan dua wilayah. Tak tanggung-tanggung, Kholil mengaku, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 3,7 miliar. Lokasi jembatan berada di Dukuh Kedungjogo Rt/15 RW/02, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Atas pembangunan yang tidak memakan biaya yang tidak sedikit itu, Kantor Pratama Pajak Jepara kemudian menyambangi kantor Desa Kecapi, tempat dimana jembatan tersebut dibangun oleh Crazy Rich ini.
baca juga:
Rabu (11/4) Tim Penyuluh Pajak KPP Pratama Jepara, Dandy Brassinga dan Sakha mendatangi Kantor Pemerintah Desa Kecapi dalam rangka koordinasi terkait berita Jembatan Viral di wilayah Desa Kecapi. pic.twitter.com/MZca7aC4ZX
— KPP Pratama Jepara (@pajakjepara) May 13, 2022
Dalam kunjungannya, pihak KPP Jepara langsung diterima oleh Bapak Sukambali yang mana merupakan Kepala Desa Kecapi. Petugas dari KPP Jepara pun mendapatkan informasi serta gambaran terkait jembatan yang viral dari sosial media tersebut.
"Petugas mendapat informasi dan gambaran umum terkait Jembatan Viral di Kecapi. Sebelumnya petugas ditemui oleh Bapak Arifin selaku Carik," cuit akun KPP Jepara
Informasi yang diberikan oleh Kepala Desa yaitu antara lain mengenai aliran dana desa yang digelontorkan pemerintah. Arifin selaku Carik desa pun menjelaskan bahwa dana sudah disalurkan dengan baik sesuai arahan dari pemerintah.
"Penggunaan Dana Desa 40% untuk bansos, 20% ketahanan pangan dan ekonomi, 8% penanganan covid dan 32% untuk kesehatan," jelas KPP Jepara
Selain itu, KPP Jepara juga mendapat penjelasan, mengapa pembangunan jembatan tersebut tidak menggunakan dana desa. Menurut Arifin, pembangunan tersebut tidak biayai dengan dana desa akibat adanya keterbatasan pembiayaan yang menjadikan kurangnya alokasi dana untuk membangun infrastruktur yang cukup vital itu.
Arifin menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Viral memang belum diusulkan oleh RT setempat karena kurangnya alokasi Dana Desa untuk infrastruktur terutama di masa pandemi Corona, dimana sebagian besar dialokasikan untuk penanganan Covid.
— KPP Pratama Jepara (@pajakjepara) May 13, 2022
KPP Jepara pun mengenai kunjungannya juga menjelaskan bila petugas telah mengetahui awal mula pembangunan jembatan tersebut sehingga tujuan untuk mengetahui calon penerima dan koordinasi dengan petinggi selaku pelaksana Dana Desa serta pengampu wilayah dapat teredukasi.
"Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui calon penerima edukasi dan koordinasi dengan petinggi selaku pelaksana Dana Desa serta pengampu wilayah," tutup cuitan KPP Jepara.