
AKURAT.CO Ramadan merupakan bulan yang mulia. Tidak jarang seorang santri memiliki tugas agar berceramah selama bulan Ramadan, baik itu ceramah subuh maupun sebelum salat tarawih. Dalam KBBI, ceramah ialah pidato yang disampaikan oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal seperti ilmu pengetahuan. Ceramah bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk. Ceramah juga merupakan salah satu diantara media dakwah dalam penyebaran agama Islam.
Contoh Ceramah Ramadan Terbaru: Zikir sebagai Healing
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
baca juga:
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi rabbil-'aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iina, wa man tabi'ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba'du.
Segala puji bagi Allah yang memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci Ramadan, mari kita memaksimalkan seluruh Ramadan ini dengan ibadah-ibadah kita kepada Allah, mumpung kita memasuki bulan Ramadan dalam keadaan yang sehat. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena meninggalkan bulan yang terbaik ini tanpa melakukan apa-apa padahal kita memiliki kesehatan. Sebagaimana yang nabi Muhammad SAW sampaikan:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya: ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari)
Tidak lupa pula mari kita mendoakan untuk seluruh umat muslim yang sedang sakit agar Allah segerakan kesembuhan baginya, semoga sakitnya sebagai penghapus dosanya dan dapat kembali beraktifitas seperti sedia kala dan dapat melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadan ini dengan maksimal.
Salam serta selawat kita haturkan kepada nabi kita, yang lembut hatinya dan terbaik budi pekertinya sehingga kita harus menjadikannya suri tauladan kita yaitu nabi Muhammad SAW.
Jemaah masjid yang Insya Allah dirahmati oleh Allah
Saat ini orang-orang sudah mulai peduli akan kesehatan mentalnya. Kita sudah tidak asing lagi mendengar kata healing. Banyak orang yang memiliki beban kerja menumpuk di kantor, memiliki masalah terkait hubungan dengan teman dan lain sebagainya sehingga hal tersebut membuat kesehatan mentalnya terganggu. Maka biasanya orang-orang pergi melakukan perjalanan yang disebut healing untuk menyembuhkan dari pikiran-pikiran sebab masalah yang timbul tadi.
Islam memiliki cara yang tepat untuk healing. Tidak perlu untuk mengeluarkan uang yang banyak, tidak perlu untuk pergi jauh. Solusi yang Islam tawarkan adalah dengan berzikir. Zikir adalah tindakan yang dapat mengingatkan kita kepada Allah SWT. Zikir dapat dengan mengagungkan asma-Nya serta mengagumi apa yang Ia ciptakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Namun, tidak ada salahnya jika kita ingin pergi melakukan healing ke berbagai tempat yang biasanya orang-orang healing. Karena sesungguhnya kita dapat jadikan perjalanan healing kita sebagai zikir kepada-Nya. Bagaimana caranya?
Dalam banyak ayat Allah selalu untuk menyuruh kita untuk berfikir mengenai bagaimana Allah menciptakan bumi Ini, bagaimana Allah menyiapkan bumi ini untuk manusia. Kita dapat menjadikan healing yang kita lakukan sebagai zikir, misalnya berkunjung ke wisata alam, selagi menikmati indahnya alam yang menyembuhkan mental kita, maka kita juga harus merenungi mengenai ciptaan-ciptaan Allah sebagai healing untuk jiwa dan pikiran kita.
Allah sampaikan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 17-20:
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ(17)وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ(18)وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ(19)وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ(20)
Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan(17). Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? (18). Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (19). Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (20)”
Ayat tersebut mengajak manusia untuk memikirkan bagaimana Allah menciptakan bumi serta apa-apa yang ada di dalamnya. Betapa hebat dan agungnya Allah menciptakan langit yang kokoh tanpa ada satupun tiang. Betapa hebat dan agungnya Allah meninggikan gunung-gunung menjulang kokoh ke langit dan betapa indahnya ciptaan Allah. Dia menciptakan hewan-hewan lucu lagi menggemaskan serta kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada hewan tersebut. Ketika kita mengagumi ciptaannya hendaknya banyak mengucapkan Masya Allah sebagai zikir dan tanda syukur kita.
Dengan banyak-banyak berdzikir kepada Allah, dengan banyak-banyak mengingat ingat Allah melalui ciptaannya, maka timbul kecintaan kepada Allah. Ketika cinta itu muncul maka ketaqwaan menjadi bukti cinta kita kepada Allah. Dengan taqwa kepada Allah, Allah akan memberikan segala macam jalan keluar dari setiap masalah-masalah yang kita hadapi. Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
Artinya: “Dan Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat selanjutnya:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
“Dan Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. Ath-Thalaq: 4).
Maka dari itu mari kita jadikan healing kita untuk berzikir kepada Allah, meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, agar pikiran serta jiwa menjadi tenang, agar Allah memberikan jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi. Apalagi dengan momen Ramadan ini, dengan segala keutamaannya mari kita tingkatkan zikir dan taqwa kita kepada Allah. Sekian yang dapat saya sampaikan, jika terdapat kesalahan mohon dimaafkan.
Wallahu a'lam bishawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah contoh ceramah Ramadan singkat yang terbaru. Semoga bermanfaat.[]