News

Catatan Bamsoet: Omicron dan Belajar dari Kegagalan Cekal Delta

Catatan Bamsoet: Omicron dan Belajar dari Kegagalan Cekal Delta
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memberikan kata sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Media Center, Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR-DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (4/10/2021). (AKURAT.CO/Sopian)

AKURAT.CO Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, mencegah eskalasi pandemi Covid-19 akibat meluasnya penularan varian Omicron menjadi tantangan bersama. Pemerintah dan masyarakat perlu belajar dari kegagalan cegah-tangkal varian Delta yang kemudian menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 pada periode Juni-Agustus 2021. 

"Diperlukan upaya ekstra keras untuk cegah-tangkal masuknya varian Omicron," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (5/12/2021). Sebagai ancaman nyata, kata Bamsoet, potensi masuknya varian baru virus Corona B.1.1.529 dari Afrika itu jangan sampai disederhanakan. Bahkan, setiap orang yang sudah menerima suntikan vaksin corona disarankan untuk tidak percaya diri berlebihan.

"Soalnya, varian baru ini mampu mengganggu kesehatan setiap orang sekalipun orang itu sudah dua kali disuntik vaksin," katanya.

baca juga:

Karena itu, lanjut Bamsoet, semua orang diimbau untuk selalu mewaspadai ancaman ini. Apalagi, layaknya sedang bertempur, agresivitas serangan musuh dengan identitas varian Omicron itu sudah demikian dekat dengan teritori Indonesia, karena sudah terdeteksi di Singapura dan Malaysia, beberapa hari lalu.

Ia pun mengapresiasi tindakan sigap dari pemerintah. Pemerintah telah menerbitkan peraturan baru yang melarang masuknya orang asing ke wilayah Indonesia, khususnya bagi mereka yang punya riwayat perjalanan mengunjungi Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.

"Peraturan ini hendaknya dilaksanakan dengan konsisten dan tanpa kompromi. Pelaksanaan peraturan ini harus diawasi dengan ekstra ketat," tegas Bamsoet.

Ia menuturkan, potensi penularan varian Omicron hendaknya mengingatkan masyarakat tentang kegagalan pihak berwenang di dalam negeri melakukan cegah-tangkal varian Delta dari India, beberapa bulan lalu. Ketika India sedang menuju puncak lonjakan jumlah kasus Covid-19 pada Maret-April 2021, berbagai elemen masyarakat di dalam negeri terus mengingatkan pihak berwenang untuk waspada.

"Saat itu, marak pemberitaan tentang banyaknya orang India terpaksa pergi ke negara lain untuk menghindari penularan Covid-19 di negaranya. Salah satu negara tujuan warga India adalah Indonesia. Pada periode itu, sebuah pesawat sewa (charter flight) dari India masuk ke Indonesia membawa 129 warga negara asing (WNA). Sekitar 12 penumpang pesawat itu terkonfirmasi positif Covid-19," paparnya.

Kemudian pada 25 April 2021, Indonesia menerbitkan ketentuan yang menutup dan memperketat pemeriksaan bagi siapa pun yang melakukan perjalanan dari India. Sayangnya, karena pengawasan yang lemah, ketentuan ini tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.