News

Bukan Hotel, Anies Bangun Wisma untuk Seniman di TIM

 Bukan Hotel, Anies Bangun Wisma untuk Seniman di TIM
Warga melintas di halaman depan kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (4/7/2019). Kompleks kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta akan di revitalisasi. Konsep yang diambil mengedepankan ramah lingkungan dan berstandar internasional. Anggarannya akan menelan biaya Rp1,8 triliun. (AKURAT.CO/Abdul Aziz Prastowo)

AKURAT.CO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan tujuan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak hanya sebagai pusat kebudayaan skala nasional. Di lokasi yang sama akan dibangun tempat hunian bagi seniman baik dari lokal dan mancanegara. 

Area TIM yang kini dikelola oleh PT Jakpro itu disebut Anies akan menciptakan ekosistem kebudayaan yang saling melengkapi. 

"Kita melakukan revitalisasi Taman Ismail Marzuki untuk bisa menjadi pusat kegiatan kebudayaan, baik di level nasional maupun internasional. Kita ingin di tempat ini jadi salah satu simpul ekosistem kebudayaan kita," kata Anies di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019) malam. 

baca juga:

Wacana pembuatan tempat hunian sudah direncanakan sejak setahun lalu. Ia menuturkan konsep yang akan diusung nantinya tidak melulu perfoming art atau tempat pertemuan saja. 

"Ketika seniman dan budayawan dari berbagai tempat didunia datang, mereka pun dapat tinggal di dalam wisma, tinggal didalam komplek tim," jelasnya. 

Anies mengatakan wisma yang dibangun tak jauh berbeda seperti wisma atlet. Yang dalam praktiknya nanti diperuntukan untuk seniman. 

"Jadi bukan dibayangkan seperti tempat komersial untuk di luar, ini justru untuk menampung agar seniman yang datang itu tinggalnya berada di dalam satu ekosistem," katanya. 

Pembuatan wisma disebut Anies juga sebagai paket dukungan yang lengkap. Ia menuturkan akomodasi yang disediakan Pemprov DKI Jakarta harus sepaket dengan tempat menginap tanpa harus keluar lingkungan TIM atau lokasi yang jauh. 

" Tinggal pilihannya mau diinapkan di mana mereka. Mau diinapkan di luar atau di dalam. Justru paket dukungan itu harus lengkap. Memberikan dukungan untuk mentasnya saja, tapi tidak ada pilihan akomodasinya mau ditaro dimana," imbuhnya.[]