AKURAT.CO, Meski kasus Covid-19 sudah terkendali, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan perlambatan ekonomi global masih berlanjut hingga tahun 2024.
"Pelambatan ekonomi global juga diproyeksikan masih akan terus berlanjut 2023 tahu ini dan juga tahun 2024 mendatang," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers merilis pertumbuhan ekonomi global Indonesia triwulan VI di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Margo memaparkan, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 cukup memprihatinkan yakni tumbuh di bawah rata-rata angka saat sebelum pandemi Covid-19 melanda.
baca juga:
"Pertumbuhan ekonomi global 2022 melambat dan berada di bawah rata-rata, pertumbuhan selama dari tahun 2000 sampai 2019," ujarnya.
Margo mengatakan, sampai saat ini rantai pasokan belum sepenuhnya pulih, akibatnya berpengaruh terhadap tingginya tingkat inflasi secara global.
"Tingkat inflasi global sepanjang tahun 2022 diperkirakan mencapai 8,8 persen, tetapi diproyeksikan mulai menurun baik untuk 2023 maupun 2024. Akan tetapi akan lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat inflasi global tahun 2017 sampai 2019 yang mencapai 3,4 persen," ungkapnya.
Dia menambahkan, sementara perekonomian rekanan Indonesia di tahun 2022 seperti Amerika Serikat dan Tiongkok masih tumbuh positif, meski belum kembali sepenuhnya saat sebelum pandemi COVID-19.
"Di sisi lain tekanan inflasi yang tinggi membayangi sejumlah negara, khususnya negara negara dagang kita," pungkasnya.[]
![[EKSKLUSIF] Mendag Zulkifli Hasan Bicara Soal Impor Bahan Baku...](https://image.akurat.co/uploads/images/2022/10/img_635a2569cd64d0-24464976-16456710.jpg)