
AKURAT.CO Sebuah cerita perjalanan hidup seorang warganet yang ia tuliskan di Quora mendadak menjadi viral. Hal tersebut lantaran pengguna Quora dengan nama Dhena Fadhilah ini menceritakan perjalanan hidup keluarganya, yang mencoba keluar dari kubangan lumpur kemiskinan.
Menurut Dhena, ia lahir dari keluarga yang serba-kekurangan. Ia merupakan anak ke-7 dari 13 bersaudara. Ibunya seorang ibu rumah tangga, ayahnya bekerja sebagai guru honorer yang gaji per bulannya tidak lebih dari Rp500 ribu.
Tidak hanya menjadi guru honorer, ayah Dhena juga dikenal sebagai ustaz kampung yang dibayar seikhlasnya. Dhena menyebut, masa kecilnya dipenuhi dengan kondisi serba kekurangan dan keprihatinan.
baca juga:
"Abahku adalah seorang ustaz kampung dibayar seikhlasnya setiap mengisi tausiah, tukang service elektronik, sekaligus guru SMP dengan honor di bawah lima ratus ribu rupiah per bulan, dan harus menghidupi selusian anak," tulis Dhena.
Dengan memiliki 13 anak, orangtua Dhena yang berpenghasilan pas-pasan mencoba hidup sehemat mungkin. Bahkan, Dhena mengaku saat pertama kali masuk SD, ia hanya menggunakan seragam bekas milik kakaknya, yang mana seragam itu juga warisan dari kakak sebelumnya.
Seragam warisan itu pun menurut Dhena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Di mana ritsleting rok sudah rusak, dan diganti dengan peniti, serta warna baju yang sudah tidak lagi putih tapi menguning.
Tidak hanya itu, Dhena juga menyebut jika semua alat tulis yang ia gunakan adalah warisan dari kakaknya. Dhena bahkan menyebut ia tidak pernah membeli penghapus, dan menggunakan karet gelang yang diikatkan di ujung pensil sebagai penghapus.
"Aku bisa pakai seragam baru saat kenaikkan kelas tiga, itu pun di hari raya Idul Fitri. Jadi saat hari raya itu, aku pakai seragam merah putih sebagai baju lebaran ketika teman-temanku memakai rok cantik warna-warni. Aku tidak malu, justru sangat senang," kenang Dhena.
Dhena menceritakan, selama tiga tahun pertama sekolah, ia tidak pernah mengenakan sepatu. Ia baru dibelikan sepatu saat memasuki kelas empat, dan digunakan selama tiga tahun hingga lulus.