AKURAT.CO, Dengan setengah enggan, Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, menganggap undian babak 16 besar Liga Europa “kembali” memberikan jalan yang sulit bagi timnya. Setelah terlempar dari Liga Champions, Barcelona harus menghadapi Manchester United (MU) di Liga Europa 2022-2023.
“Kami menghadapi rival paling sulit yang bisa dihadapi, lagi,” kata Xavi dalam konferensi pers menjelang laga melawan Osasuna di Pamplona, Spanyol, Senin (7/11), sebagaimana dipetik dari El Mundo Deportivo. “Saya menerima ini dengan baik, melawan (tim terbaik) selalu sebuah nilai tambah.”
Xavi tidak salah dengan undian “sial” yang menimpa timnya. Di Liga Champions, misalnya, ia langsung berhadapan dengan tim kuat dari Jerman, Bayern Munchen, dan tim yang sedang dalam tren positif di Eropa, Inter Milan.
baca juga:
Adapun menghadapi MU juga memiliki nilai sejarah bagi Barcelona karena raksasa Liga Primer Inggris tersebut adalah lawan yang mereka kalahkan di dua final Liga Champions, yakni di musim 2008-2009 dan 2010-2011.
Xavi sendiri bermain dalam skuat Barcelona yang mengalahkan MU di dua final tersebut. Sedangkan pertemuan terakhir terjadi di perempat final Liga Champions 2018-2019 yang dimenangi oleh Barcelona.
“Mereka (MU) adalah rival tersulit yang bisa menyentuh kami, tetapi itu seharusnya menjadi sebuah motivasi besar dan kami harus bersaing. Mereka adalah rival yang bersejarah dengan duel yang sangat atraktif,” kata Xavi.
Bermain di Liga Europa jelas turun kelas bagi Barcelona, dan Xavi menyadari hal tersebut. Pun demikian, ia tak ingin menganggap Liga Europa sebagai penghibur karena Barcelona belum sekalipun menjadi kampiun di turnamen kasta kedua itu.
“Barca belum pernah memenangi Liga Europa dan kami akan berusaha, ini adalah tantangan bagi kami, kami akan mengejar gelar,” ucap Xavi.
Bumbu lainnya adalah Xavi akan menghadapi eks rivalnya semasa masih bermain, Cristiano Ronaldo. Hanya saja, menurutnya MU yang bakal dihadapinya bukan hanya soal Ronaldo.
“Ini bukan hanya soal Cristiano Ronaldo, saya bakal melihat keseluruhan tim, (Erik) Ten Hag melakukan pekerjaan yang hebat. Dan Cristiano bagi saya adalah pemain yang besar, dan telah menandai era dan yang masih bisa menentukan,” kata Xavi.[]
