
AKURAT.CO Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres telah mengimbau dunia untuk membantu Pakistan yang dilanda banjir hebat. Seruan itu segera disampaikan Guterres setibanya di negara Asia Selatan itu pada Jumat (9/9).
Diwartakan Assosiated Press bahwa Guterres bertolak ke Pakistan demi menyaksikan langsung kerusakan dari rekor banjir yang telah menghilangkan banyak nyawa, dan menyebabkan lebih dari setengah juta orang kehilangan tempat tinggal. Dilaporkan banyak pengungsi Pakistan harus tinggal di tenda-tenda di bawah langit terbuka.
Kunjungan tersebut terjadi kurang dari dua minggu setelah Guterres meminta dana darurat untuk warga terdampak, sebesar USD 160 juta (Rp2,3 triliun). Dilaporkan hujan monsun dan banjir di Pakistan telah menyebabkan 1.391 kematian, dengan kerusakan mencapai setidaknya USD 10 miliar (Rp148,4 triliun).
baca juga:
Karena bencana itu juga, Pakistan menjadi seperti lautan, dengan sepertiga wilayahnya telah sepenuhnya tenggelam oleh banjir, kata menteri iklim negara itu.
"Saya telah tiba di Pakistan untuk mengungkapkan solidaritas saya yang mendalam kepada warga, usai banjir yang menghancurkan di sini. Saya memohon dukungan besar-besaran dari komunitas internasional saat Pakistan menanggapi bencana iklim ini," kata Guterres di Twitter sebelum fajar.
Pekan lalu, Sekjen PBB itu mengeluarkan peringatan keras tentang dampak perubahan iklim.
"Mari kita berhenti melakukan tidur berjalan yang menuju kehancuran planet kita oleh perubahan iklim. Hari ini, ini (bencana) terjadi di Pakistan. Besok, ini bisa jadi terjadi di negara Anda," katanya dalam pesan video untuk sebuah upacara di Islamabad.

Sejauh ini, badan-badan PBB dan beberapa negara telah mengirimkan puluhan pesawat bantuan. Amerika Serikat juga mengatakan akan memberikan bantuan USD 30 juta (Rp445 miliar) untuk membantu para korban banjir di Pakistan.
Banjir telah menyentuh seluruh Pakistan dan memengaruhi lebih dari 3,3 juta orang. Situs-situs warisan juga telah rusak karena bencana itu. Salah satunya termasuk Mohenjo Daro, yang dianggap sebagai salah satu permukiman perkotaan kuno yang paling terpelihara di Asia Selatan.