Olahraga

Bamsoet Kecam dan Minta Badan Pengawas IMI Investigasi Komunitas Trail Rusak Ladang Edelweis

Bamsoet Kecam dan Minta Badan Pengawas IMI Investigasi Komunitas Trail Rusak Ladang Edelweis
Ketua IMI Pusat, Bambang Soesatyo menerima Rescue Otomotif Indonesia (ROI) di Jakarta, Jumat (10/3/2023). (Humas IMI Pusat)

AKURAT.CO Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengecam tindakan klub dan komunitas otomotif yang menyelenggarakan event motor trail illegal Trabas di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, sehingga menyebabkan rusaknya ladang Edelweis. 

IMI Pusat mendukung investigasi awal yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bandung, yang telah memastikan event tersebut ilegal karena tidak ada izin dari IMI Jawa Barat maupun dari Dinas Olahraga Kabupaten Bandung. 

Badan Pengawas IMI Pusat juga akan segera membentuk tim investigasi untuk memberikan sanksi kepada klub dan komunitas otomotif terkait, sekaligus memastikan agar peristiwa tersebut tidak terulang di kemudian hari.

baca juga:

Selain untuk memajukan olahraga balap, kehadiran IMI juga untuk memastikan komunitas dan klub otomotif bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Karena itu, IMI di berbagai daerah harus aktif turun mengedukasi klub dan komunitas otomotif agar kejadian di Ranca Upas tidak terulang kembali. 

Menurutnya, IMI di berbagai daerah bisa mencontoh langkah IMI DKI Jakarta yang bergotongroyong dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Motor Besar Indonesia (MBI), Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Indonesia OffRoad Federation (IOF), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan berbagai pihak terkait lainnya menghadirkan Rescue Otomotif Indonesia (ROI). 

"Sebagai wadah bagi para pecinta otomotif untuk aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana, sekaligus menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan," jelas Bamset yang juga ketua MPR RI usai menerima Rescue Otomotif Indonesia (ROI) di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Turut hadir antara lain, Ketua Umum MBI Rio Castello, Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko, Ketua IOF Bogor Untung, Kabid Program dan Evaluasi Pusdiklat Penangan Darurat Bencana BNPB Rizky Khusuyassin, Sekretaris IMI DKI Jakarta Dodi Irawan, Sekretaris IOF DKI Jakarta Harry, Kabid Rescue IOF Bogor Zulkarnaen, Kadiv Sosial IOF DKI Jakarta Michael, dan perwakilan PWI DKI Jakarta Nonnie Rering.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, ROI akan diresmikan pada 30 Maret 2023 di Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor. Sekaligus menyelenggarakan diklat perdana penanggulangan bencana. Diklat perdana diselenggarakan oleh IMI DKI Jakarta, IMI Jawa Barat, IMI Banten, IMI Aceh, IMI Kepri, IMI Lampung, GERAK BS, IOF DKI Jakarta, IOF Jawa Barat, IOF Bogor, IOF Aceh, IOF Kepri, IOF Lampung, PWI Jaya DKI Jakarta, IWAPI DKI Jakarta, Sentul International Circuit Management, serta BNPB.

"Selama ini keluarga besar IMI telah aktif membantu masyarakat yang mengalami musibah bencana. Seperti korban gempa bumi Cianjur, banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan, banjir di Kalimantan Selatan dan korban gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, maupun berbagai kegiatan sosial kemanusiaan pada saat pandemi Covid-19. Kini dengan hadirnya Rescue Otomotif Indonesia, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial kemanusiaan dari IMI dan berbagai pihak lainnya bisa lebih terorganisir. Sekaligus memperluas jangkauan penanggulangan bencana dan kegiatan sosial kemanusiaan ke berbagai wilayah terluar, terdepan, dan terpencil Indonesia," urai Bamsoet.

Ia menerangkan, IMI Pusat bersama GERAK BS telah memiliki dua unit unimog, satu unit minimog, satu unit Land Cruiser, dan dua unit ambulans yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh ROI dalam menjalankan kegiatan penanggulangan bencana dan kegiatan sosial kemanusiaan. IOF juga memiliki banyak kendaraan taktis yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan rescue.

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai bencana seperti gempa bumi dan banjir. 

"Rawan gempa bumi karena negara kita dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik," jelasnya. 

Rawan banjir salah satunya karena relief bentang alam Indonesia yang sangat bervariasi dan banyak sungai mengalir. "Karena itu, kita harus senantiasa mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan bencana yang akan terjadi," pungkas Bamsoet. []