Lifestyle

6 Bahaya Tidur Setelah Sahur, Hindari Dan Cegah Tubuh Dari Penyakit

6 Bahaya Tidur Setelah Sahur, Hindari Dan Cegah Tubuh Dari Penyakit
Ilustrasi bahaya tidur setelah sahur. (Canva)

AKURAT.CO Terdapat sejumlah bahaya tidur setelah sahur yang perlu kamu ketahui dan waspadai. Sepertinya langsung tidur habis sahur sudah menjadi kebiasaan banyak orang.

Meski terdengar sepele namun berdampak buruk bagi tubuh terutama untuk sistem organ yang mencerna makanan. Langsung tidur setelah sahur dapat mengganggu pencernaan karena tubuh bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan.

Kenapa Tidak Boleh Langsung Tidur Setelah Sahur?

Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi. Sistem pencernaan memerlukan waktu sekitar dua jam untuk mencerna makanan menjadi sari makanan dan membutuhkan suplai darah yang tidak sedikit.

baca juga:

Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Ketika tidur setelah makan sahur tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan. Makanan tersebut tertimbun sia-sia dalam perut dan dapat menimbulkan bahaya makan setelah sahur lainnya.

Bahaya Tidur Setelah Sahur

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023), berikut bahaya tidur setelah sahur:

1. Lemak tumbuh tertimbun

Kalori yang tersimpan dalam tubuh akan menjadi lemak ketika langsung tidur setelah makan sahur. Lama kelamaan lemak akan menumpuk dan memicu obesitas. Apalagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan lemak.

2. Menaikkan berat badan

Bukan hanya saat sahur saja, tetapi tidur setelah makan dapat menimbulkan efek jangka panjang yaitu berat badan melonjak. Hal ini terjadi karena seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar. Karena kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung tidur setelah makan membuat tubuh menimbun lemak.

3. Asam lambung naik

Langsung tidur setelah sahur juga akan menghambat proses pencernaan. Lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat proses pencernaan.

Gaya gravitasi juga akan melonggarkan klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan. Asam lambung bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.

4. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Selain asam lambung menjadi naik, bahaya tidur setelah sahur selanjutnya dapat berkembang menjadi GERD atau refluks asam lambung. GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik, terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna sehingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan.

Disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang. Posisi telentang atau miring menyebabkan makanan tidak dapat dicerna lambung dan malah naik ke kerongkongan. 

5. Sakit tenggorokan

Bahaya tidur setelah sahur lainnya juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Sensasi panas tidak hanya dirasakan di dada, tetapi juga di daerah tenggorokan. Hal ini merupakan efek lanjutan refluks asam atau GERD. Jika dibiarkan maka akan menyebabkan peradangan.

6. Sembelit

Timbunan makanan dalam perut yang tidak dicerna dengan baik saat tidur dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Selain itu, kurangnya asupan cairan pada tubuh saat berpuasa juga menjadi pemicu sembelit.

Usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat. Sehingga membutuhkan usaha keras untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Risiko sembelit selama bulan puasa akan jadi lebih besar karena tubuh kurang mendapatkan cairan dari biasanya.