Rahmah

Ayat Al-Qur’an ini Membuat Sahabat Umar Menangis Ketakutan

Ayat Al-Qur’an ini Membuat Sahabat Umar Menangis Ketakutan
Kisah Umar bin Khattab (visualizepicture.com)

AKURAT.CO, Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW adalah sahabat Umar Ibn Khattab. Sahabat Umar adalah sahabat yang dikenal sebagai sahabat yang tegas, “galak”, bahkan ditakuti jin. Meskipun demikian, Umar juga dikenal sebagai sahabat yang hatinya mudah luluh, terutama ketika mendengar ayat-ayat Al-Qur’an.

Ketika beliau membaca ayat-ayat azab, seperti salah satunya QS. At-Thur: 7 yang artinya adalah: sesungguhnya siksa Tuhanmu pasti terjadi." (QS Ath-Thur: 7), maka Umar menangis tersendu-sendu, bahkan sampai beliau jatuh sakit dan orang-orang banyak yang menjenguknya.

Meskipun dikenal sebagai sahabat yang paling ditakuti oleh orang Kafir Quraisy, sahabat Umar selalu takut jika mendengar akan siksaan Allah. Imannya begitu kuat dan kokoh. Ketika beliau hendak wafat, ia meminta kepada putranya untuk menempelkan pipinya di tanah dengan harapan Allah menjauhinya dari siksa neraka.

baca juga:

Ibnu Qayyim, sebagaimana dikutip Republika, mengatakan bahwa ketika Umar Ibn Khattab salat malam dan dalam malamnya itu ia membaca ayat Al-Qur’an, serta kemudian bertemu dengan ayat-ayat azab, maka Umar ketakutan berada di rumah sendirian.

Dikabarkan bahwa ketika Umar Ibn Khattab ketakutan saat membaca QS. At-Thur ayat 7 tersebut maka Ibn ‘Abbas datang untuk menenangkannya. Ibn ‘Abbas berkata: “Allah menjadikan kota dan negeri-negeri di bawahmu dan menjadikanmu penakluk negeri-negeri tersebut. Allah berbuat baik kepadamu.

Namun demikian, sembari tetap dalam keadaan takut dan cemas, Umar justru menjawab dengan perkatannya: “Aku menginginkan selamat (dari siksaan) bukan pahala maupun dosa.”

Itulah salah satu ayat Al-Qur’an Al-Qur’an yang membuat Umar ketakutan dan menagis. Bukan sebab kenapa-kenapa, itu karena iman beliau yang amat kokoh. Beliau tidak hanya bisa membaca Al-Qur’an, akan tetapi juga mentadaburi dan memahami kandaungan makna di dalamnya. Sehingga ia akan selalu merasakan dahsyatnya ayat-ayat Allah yang dibacanya.

Bagaimana dengan kita? Seperti apa kualitas interaksi kita dengan ayat-ayat Al-Qur’an? Sudahkah bacaan kita atas Al-Qur’an bisa melembutkan hati dan membuat kita takut akan siksa dan azab Allah? []