
AKURAT.CO Saat ini para produsen mobil berlomba-lomba mengembangkan mobil listrik dan teknologi self-driving, namun Austria ternyata tidak berpikir demikian. Kini negara itu tengah berfokus mengerjakan taksi terbang dengan teknologi AI.
Austria bekerja sama dengan Cina untuk pengembangan taksi terbang dengan teknologi otomasi dan menjadi negara Eropa pertama yang melakukan uji terbang perdana taksi terbang Stadion di Wina.
Taksi terbang itu dinamakan Aero-car atau EHang 216 yang telah berhasil take-off dan landing pertamanya di Vienna's Generali Arena. Pesawat tersebut bermodel tipis yang dilengkapi dengan 16 baling-baling dan berat sekitar 340 kilogram berputar di udara selama beberapa menit sebelum mendarat dengan aman.
baca juga:
EHang216 dilengkapi dengan dua kursi penumpang dapat terbang hingga 150 kilometer per jam selama hampir setengah jam.
"Saat ini model tersebut sepenuhnya diuji dan siap untuk produksi massal," ujar Derrick Xiong salah satu pendiri pembuat drone Cina EHang seperti dilansir dari Russia Today, Sabtu (8/6/2019).
Kendaraan dilaporkan dapat mengangkat 260 kilogram dengan baterai 17 kilowatt yang memungkinkan EHang 216 untuk melakukan perjalanan sebanding dengan mobil listrik.
Taksi terbang telah menjadi produk kerja sama yang erat antara perusahaan kedirgantaraan Austria FACC dengan grup kedirgantaraan Cina AVIC, dan pembuat drone Cina EHang. Beberapa ribu pesanan untuk mesin senilai USD336.000 telah diterima sejauh ini.
"Secara teknis mobilitas perkotaan, terbang tanpa pilot saat ini sudah mungkin. Saat ini produksi massal untuk publik kendalanya adalah regulasi, ”kata Chief Executive Officer FACC Robert Machtlinger.
Menteri Transportasi Austria Norbert Hofer yang menghadiri demonstrasi menyatakan harapan Austria akan menjadi salah satu negara pertama yang memiliki taksi udara yang terbang secara teratur di wilayah kota.
"Saya berharap Austria akan menjadi tempat di mana ribuan taxi terbang hadir , di langit langit kota Austia,"tambah Hofer.[]