
AKURAT.CO, Drama Novak Djokovic dan Pemerintah Australia akhirnya berjalan seperti yang sudah diperkirakan. Australia resmi membatalkan visa petenis ranking satu dunia asal Serbia tersebut untuk kali kedua pada Jumat (14/1) sehubungan dengan status Djokovic yang belum divaksinasi virus corona (Covid-19)
“Hari ini, saya mempertimbangkan kewenangan saya untuk membatalkan visa Mr Novak Djokovic dengan dasar ketetertiban kebaikan dan kesehatan, didasarkan bahwa (keputusan) ini merupakan tindakan yang mesti dilakukan untuk kepentingan publik,” kata Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke, sebagaimana dipetik dari BBC.
Pembatalan ini juga berarti Djokovic berpotensi untuk dideportasi keluar Australia. Di sisi lain, Djokovic masih punya peluang untuk mengajukan gugatan hukum sebagaimana yang dilakukannya pada pembatalan visa pertama.
baca juga:
Situasi ini merupakan susulan sejak kedatangan Djokovic di Bandar Udara Melbourne, Australia, Kamis (6/1), untuk mengikuti Australia Terbuka 2022 yang bakal digelar pada 17-30 Januari mendatang. Djokovic ketika itu langsung ditahan di hotel penahanan imigrasi Australia setelah visanya dibatalkan.
Djokovic masuk ke Australia dengan pengecualian medis yang diberikan oleh panel independen dan Federasi Tenis Australia. Namun, pengecualian tersebut memicu kemarahan publik setempat karena Australia dikenal ketat menerapkan lockdown dan sekitar 90 persen masyarakatnya melakukan vaksinasi.
Meski demikian, penahanan Djokovic memicu kontroversi karena cara Pemerintah Australia memperlakukan sang petenis. Awal pekan lalu, Djokovic memenangi gugatan pertama di mana hakim mempertimbangkan bahwa imigrasi menolak visa Djokovic tanpa mengizinkannya untuk didampingi kuasa hukum.
Selepas kemenangan gugatan pertama, atlet berusia 34 tahun tersebut dibebaskan dari tahanan imigrasi dan sudah mulai berlatih di fasilitas latihan venue Australia Terbuka, Melbourne Park. Sementara itu, sejumlah kolega tenisnya masih menantikan klarifikasi langsung dari Djokovic.
Pembatalan visa kedua oleh Pemerintah Australia agaknya mempertimbangkan pengakuan Djokovic bahwa ia melanggar aturan isolasi. Semasa berada di Serbia, ia keluar dari isolasi dalam kondisi terpapar Covid-19 dan menerima wawancara serta sesi foto media terkemuka Prancis, L’Equipe.
Djokovic juga mengakui adanya kesalahan catatan riwayat perjalanan dalam dokumen untuk masuk ke Australia. Namun, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kesalahan dan tidak disengaja.[]