Lifestyle

Mengenal Cancel Culture, Fenomena Yang Sering Terjadi Pada Artis Korea

Mengenal Cancel Culture, Fenomena Yang Sering Terjadi Pada Artis Korea
Ilustrasi cancel culture. (Canva)

AKURAT.CO Seperti yang kita ketahui bahwa Korea Selatan menjadi negara yang terkenal dengan budaya cancel culture. 

Hal-hal terkait perbuatan negatif atau skandal di masa lalu dapat memberikan dampak yang besar terhadap karier jika sudah mencuat ke publik. Bukan rahasia lagi bahwa menjadi seorang public figure tidaklah mudah. 

Warganet sering menggunakan istilah ini untuk melabeli sebuah brand atau artis yang tersandung skandal. Istilah cancel culture kerap digunakan pada idol K-pop. 

baca juga:

Namun, baru-baru ini, istilah tersebut juga diterapkan pada beberapa artis dan brand di Indonesia.

Arti Cancel Culture

Cancel culture adalah budaya memboikot atau membatalkan orang, brand, acara dan film karena dianggap bermasalah atau memiliki pengaruh buruk untuk masyarakat.

Misalnya saat orang tersebut mengatakan atau melakukan sesuatu yang dianggap tidak pantas atau menyinggung. Praktik pemboikotan massal ini biasanya juga diikuti dengan pemberhentian dukungan kepada orang tersebut.       

Fenomena cancel culture umumnya terjadi di media sosial. Semua orang sebenarnya bisa saja menjadi korban cancel culture, tetapi paling banyak dialami oleh tokoh-tokoh masyarakat, seperti politisi, aparatur negara, pemuka agama dan selebriti.

Biasanya dimulai ketika seseorang mengatakan atau mengungkapkan pendapat yang rasis, seksis, homofobik, transfobik atau yang dianggap bermasalah lainnya oleh warga internet. 

Hingga kini, banyak fenomena cancel culture yang berhasil memerangi hal-hal negatif, seperti seksisme dan rasisme, karena fenomena ini menuntut adanya perubahan sosial. Selain itu, cancel culture juga memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jauh mengenai dampak dari setiap hal yang akan dilakukannya.

Dampak Cancel Culture 

Cancel culture juga bisa membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan mental korban, pelaku dan orang yang hanya melihat fenomenanya.

1. Dampak bagi korban

Cancel culture diharapkan bisa menjadi sarana untuk membuat korban memahami kesalahannya, memperbaiki kesalahan agar ia tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Namun pada kenyataannya fenomena, cancel culture yang sering terjadi tak jarang malah menjadi perilaku intimidasi atau bullying kepada korbannya. Tentu bisa membuat korban merasa terkucilkan, terisolasi, bahkan kesepian bahkan berisiko mengalami gangguan kecemasan, depresi hingga bunuh diri.

2. Dampak bagi pelaku 

Cancel culture juga tidak selalu berhasil membuat korbannya sadar akan kesalahannya, apalagi jika pelaku dan korbannya tidak memiliki hubungan yang dekat.

Terkadang, justu hanya akan membuat korban merasa lebih tertantang untuk mempertahankan ego dan reputasinya yang dapat menyebabkan pelakunya semakin merasakan berbagai emosi negatif, seperti kesal, marah, bahkan frustasi.

Selain itu, fenomena cancel culture juga bisa menurunkan tingkat empati pelakunya. Saat melakukan cancel culture, pelaku akan cenderung menolak untuk mendengarkan atau memahami posisi korban.

3. Dampak negatif bagi orang yang melihat 

Cancel culture juga bisa dialami oleh pengamat atau orang yang menyaksikan fenomena ini. Setelah melihat korban, pengamat ini bisa diliputi oleh perasaan takut dan khawatir jika pelaku akan menyerang saat berpendapat. Efek kecemasan yang ditimbulkan membuat seseorang lebih untuk diam, bisa memicu perasaan bersalah dalam waktu yang lama.

Contoh Cancel Culture 

Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (17/3/2023), berikut ini contoh cancel culture yang pernah terjadi di dalam maupun luar negeri:

1. Yoo Ah In  

Yoo Ah In terkena kasus narkoba usai mengaku menjalankan pengobatan propofol. Yoo Ah In pun akhirnya dicap sebagai selebriti problematik dan menerima cancel culture dari masyarakat Korea Selatan. Akibatnya, beberapa brand sudah menghapus jejak sang aktor.

2. Ahn Jae Hyun

Kasus perceraian Ahn Jae Hyun bersama aktris Go Hye Sun, berdampak pada karier Ahn Jae Hyun karena ia dituduh telah berselingkuh. Akibatnya ia harus diberhentikan sebagai bintang iklan salah satu produk kosmetik ternama Korea Selatan. Bahkan salah satu produk fashion juga menghapus sesi pemotretan bersama Ahn Jae Hyun karena kasus tersebut. 

3. Ayu Ting Ting

Pada tahn 2021 lalu, publik dihebohkan dengan petisi tentang ajakan memboikot Ayu Ting Ting tampil di televisi. Ajakan itu dipicu oleh perbuatan Ayu Ting Ting menendang salah satu talent dalam salah satu tayangan langsung di televisi swasta. Penggagas petisi menilai perbuatan ibu satu anak itu kurang sopan. Petisi tersebut ditandatangani setidaknya 57 ribu warganet.

4. Gofar Hilman

Pembawa acara sekaligus Youtuber Gofar Hilman pun pernah mengalami penolakan atau jadi korban cancel culture. Hal tersebut dipicu dugaan pelecehan seksual yang tertuju pada Gofar. Sejumlah wanita mengungkap dugaan pelecehan seksual yang Gofar lakukan di masa lalu.

Kekecewaan terhadap pelecehan yang disangkakan pada Gofar menggema di media sosial, sehingga Gofar sempat berhenti produksi konten di Youtube-nya.

5. Kevin Spacey

Kondisi yang sama juga menimpa aktor Kevin Spacey. Aktor berkebangsaan Amerika Serikat itu tidak muncul di musim terakhir serial 'House of Cards' di Netflix.

Tak hanya itu, Netflix juga memotong hubungan kerjasama dengan Spacey pada November 2017 silam. Mereka mengaku tidak ingin tersangkut lebih jauh dalam produksi House of Cards yang melibatkan Spacey.