
AKURAT.CO Salat Dhuha adalah salah satu salat sunah yang dianjurkan dalam Islam. Salat ini dilakukan salah satunya agar seseorang mendapatkan kemudahan dalam mencari rezeki yang berkah lagi halal.
Pendapat yang menegaskan bahwa shalat dhuha tidak boleh dilakukan setiap hari berdasar pada hadits riwayat Muslim, yaitu:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ: قُلْتُ لِعَائِشَةَ: أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى؟ قَالَتْ: لَا إِلَّا أَنْ يَجِيءَ مِنْ مَغِيبِهِ
baca juga:
Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Syaqiq, ia berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah, “Apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu melaksanakan shalat dhuha?”, ‘Aisyah menjawab, “Tidak, kecuali beliau baru tiba dari perjalanannya.” [HR. Muslim]
Atas dasar hadits tersebut, Nabi Muhammad dan para sahabat memang melakukan salat dhuha, namun tidak secara rutin.
Pengamalan salat dhuha yang dilakukan jarang-jarang, juga diriwayatkan dalam hadis al-Hakim,yang berbunyi “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam itu shalat dhuha sehingga kami mengatakan beliau tidak akan meninggalkannya, dan beliau itu meninggalkannya sehingga kami mengatakan beliau tidak akan melakukannya.”
Begitu pula dengan hadis riwayat Mansur yang menyebutkan bahwa para sahabat tidak suka melakukannya (salat dhuha) terus menerus seperti salat wajib. Mohon pencerahannya.
Mengutip keterangan MUI, merutinkan sat Dhuha itu boleh saja dan bagus. Alasan yang mengatakan tidak boleh karena Nabi tidak merutinkannya. Itu karena pertimbangan jangan sampai ada yang mengira wajib.
Tapi beliau Rasulullah mengatakan bahwa amalan yang paling dicintai Allah ialah yang dilakukan secara rutin, walaupun sedikit.
Menurut kaedah ilmu hadits, apabila yang dilakukan Nabi berbeda dengan yang diucapkan/ al Qur’an, yang kita ikuti ialah yang diucapkan.