AKURAT.CO Merasa muak dan lelah menunggu lubang jalan diperbaiki, para penduduk di Bengaluru, India memutuskan untuk menempuh cara tak terduga. Dilaporkan demi mendapatkan perhatian dari pihak terkait, warga nekat mengubah lokasi lubang sebagai tempat pemujaan. Di situ pula, mereka berdoa agar lubang-lubang yang menganga di jalanan nantinya tidak menelan korban jiwa.
Momen peribadatan tak biasa itu pun terekam dalam foto maupun video yang kemudian viral di media sosial. Dalam sebuah gambar, terlihat segerombolan penduduk mengepalkan tangan sambil mengelilingi lubang-lubang jalan yang dihiasi dengan rangkaian bunga kuning. Mereka juga menyalakan dupa, dan melakukan ritual lainnya.
Bahkan seperti dilaporkan Indian Express hingga World of Buzz, acara pemujaan turut dihadiri oleh dua pendeta. Saat pemujaan itu, setidaknya 25 orang ikut untuk menghadiri ritual dan berdoa agar tidak ada lagi korban luka atau nyawa yang hilang.
baca juga:
Dilaporkan aksi itu dilakukan oleh Forum Warga Bharathinagar di Jalan Charles Campbell pada Selasa (30/11) pekan lalu. Saat itu, para anggota menampilkan ritual Puja dan Yajna khusus di area lubang-lubang tersebut.
Dilaporkan ritual digelar karena jalanan sudah sangat mengkhawatirkan, dengan lubang muncul di mana-mana dan permukaan jalanan yang pecah. Dikatakan kondisinya makin memburuk setelah hujan yang datang baru-baru ini.
N S Ravi, presiden forum, mengungkap bahwa saat ini, ada lebih dari 100 lubang di jalan tersebut dan sangat sulit bagi orang untuk bepergian.
Seorang warga setempat bernama Vikram Singh, turut mengonfirmasi kondisi buruk di jalan tersebut. Ia mengaku lelah mendekati otoritas sipil untuk memperbaiki jalan.
"Kami ke sana kemari agar jalanan diaspal, tetapi tidak ada yang memperhatikan. Apa gunanya membangun jika beberapa insiden tidak diinginkan terjadi?" ujar Singh yang mengaku telah tinggal di daerah tersebut selama 20 tahun lamanya.
Warga lainnya, Suresh N D, juga memberikan keterangan tak jauh berbeda. Ia mengatakan pekerjaan pengaspalan dilakukan sekitar lima tahun lalu, tetapi kualitas pengerjaannya tidak sesuai standar dan sama buruknya dengan tidak mengaspal jalan.
Diketahui, selain melakukan pemujaan di lokasi lubang jalan, penduduk juga menyindir dengan cara lain. Di antaranya termasuk menanam padi hingga mengendarai perahu kecil di lubang jalan.[]