Jakarta, PT Bank
Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada
tahun ini dapat tumbuh 33 persen dari realisasi tahun sebelumnya senilai Rp31,86
triliun.
â??Peningkatan tersebut akan dicapai mengingat berbagai peluang dan kondisi yang
mendukung sektor properti,â? kata Direktur Utama BBTN, Maryono kepada, Senin
(13/02).
Untuk kebutuhan rumah misalnya, dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR), angka backlog perumahan secara kumulatif mencapai 15
juta unit. Setiap tahunnya, Kementerian PUPR pun mencatat masih ada
kekurangan pasokan rumah sebanyak 400 ribu unit.
baca juga:
Hal ini didukung alokasi anggaran pemerintah untuk membiayai
perumahan yang lebih tinggi dibanding tahun lalu. Pada 2017, pemerintah
mengalokasikan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp9,7
triliun, Susbsidi Selisih Bunga (SSB) sekitar Rp3,7 triliun, dan bantuan uang
muka sebesar Rp2,2 triliun.
Nilai tersebut melebihi anggaran FLPP 2016 senilai Rp9,22 triliun dan SSB
sebesar Rp2,2 triliun, jelas Maryono.
BTN optimistis dengan target pertumbuhan mengingat ada sekitar 170 lebih sektor
lain yang terkait dengan sektor properti. Misalnya, kebijakan relaksasi loan to
value (LTV) oleh Bank Indonesia. []