AKURAT.CO Bersyukur adalah salah satu sikap yang penting dimiliki oleh setiap manusia. Sikap ini akan mendatangkan rasa tenang dan tentram pada diri seseorang karena selalu sadar bahwa apapun yang terjadi adalah karena kehendak Allah.
Orang yang pandai bersyukur sejatinya lebih kaya dibanding siapapun. Meski secara finansial sedang-sedang saja, tetapi bila bersyukur menjadi kebiasaan, akan menjadikan hati seseorang kaya.
Sebaliknya, orang yang tidak pandai bersyukur selalu merasa kurang. Sekaya apapun hartanya, bila sungkan untuk bersyukur, sungguh sulit menemukan kebahagiaan dan ketentraman dalam hidup. Karena bersyukur sejatinya menjadi kunci kebahagiaan hakiki.
baca juga:
Dalam Al-Qur'an juga ditegaskan agar manusia selalu bersyukur. Karena sikap ini akan membawa seseorang ditambahkan rezekinya. Sedangkan bagi mereka yang tidak pandai bersyukur, akan Allah datangkan padanya siksaan di hari akhir.
Allah SWT berfirman:
لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Artinya: Sungguh jika engkau bersyukur, maka sungguh aku akan menambah (nikmatku) padamu, dan sungguh jika engkau kufur, maka sungguh adzabku sagat pedih. (QS. Ibrahim:7).
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Nasai dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah dari Abdullah bin Ghannam, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ: اللهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ، فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Artinya: “Barangsiapa di pagi hari membaca; ‘Allohumma ma ashbaha bi min ni’matin aw bi ahadin min kholqika fa minka wahdaka la syarika laka fa lakal hamdu wa lakasy syukru,’ maka sungguh dia telah memenuhi syukurnya pada hari itu.’'
Melalui hadis di atas, satu kalimat syukur yang diajarkan oleh Nabi SAW di waktu pagi adalah sebagai berikut:
