Rahmah

Jangan Sepelekan! Ini Amal Manusia Yang Pertama Kali Dihisab

Jangan Sepelekan! Ini Amal Manusia Yang Pertama Kali Dihisab
Salat adalah amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat (pinterest.com)

AKURAT.CO  Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.  Baik itu amalan baik maupun perbuatan buruk akan dihitung oleh Allah SWT. Perhitungan tersebut dilakukan agar manusia dapat melihat secara adil bahwa selama hidup di dunia ia melakukan amalan-amalan yang diperintahkan oleh Allah atau melakukan perbuatan-perbuatan  yang dilarang oleh Allah SWT. Setelah amalan-amalan tersebut dihitung maka akan ditimbang untuk dilihat mana yang lebih dominan.

Apabila lebih dominan amalan baiknya maka ia termasuk orang yang beruntung. Apabila perbuatan buruknya lebih dominan maka ia termasuk orang yang celaka.

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

baca juga:

Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. 

Amal Yang Pertama Kali Dihisab

Diterangkan dalam hadis nabi bahwasanya amal manusia yang pertama kali dihisab adalah salatnya. 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi." (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi).

Salat merupakan amalan yang sangat penting dan wajib dijalankan oleh umat muslim dalam 5 waktu. Diterangkan dalam hadis di atas bahwa  kualitas salat seorang muslim akan menentukan nasibnya di kemudian hari. Namun, tidak jarang kita menemukan beberapa dari umat muslim yang tidak melaksanakan salat, bahkan sampai mengatakan “Salat tidak penting yang penting berbuat baik”.

Pernyataan tersebut merupakan pernyataan keliru. Bagaimana mungkin orang yang tidak salat adalah orang yang baik, padahal salat itu akan mendatangkan kebaikan dan mencegah bagi yang melaksanakannya dari berbuat keji dan mungkar. 

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.(QS. Al ‘Ankabut: 45).

Meninggalkan salat merupakan salah dosa besar dan akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah SWT. Ibnu Qayyim Al Jauziyah mengatakan dalam kitab Ash Shalah “kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.

Orang yang meninggalkan salat wajib karena mengingkari kewajibannya kata nabi Muhammad merupakan orang kafir. Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

إنَّ العَهدَ الذي بيننا وبينهم الصَّلاةُ، فمَن تَرَكها فقدْ كَفَرَ

Artinya: “Sesungguhnya perjanjian antara kita dan mereka (kaum musyrikin) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir” (HR. At Tirmidzi)

Manusia yang pertama kali dihisab

Menjadi umat terakhir yaitu umat dari nabi Muhammad merupakan keistimewaan yang luar biasa. Diterangkan dalam sebuah hadis, bahwa umat yang pertama kali dihisab adalah umat nabi Muhammad SAW. Hal itu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa nabi Muhammad SAW bersabda:

“Kita adalah umat terakhir dan menjadi manusia pertama yang dihisab.” Lantas ada yang bertanya, “Dimanakah umat yang lain dan para nabi?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya, kita adalah yang terakhir dan yang pertama.” (HR. Ibnu Majah)

Keutamaan menjadi manusia cepat dihisab oleh Allah adalah jika seseorang tersebut merupakan orang yang banyak melakukan amal ibadah semasa hidupnya, maka ia akan segera merasakan kenikmatan surga yang telah Allah janjikan.

Itulan penjelasan mengenai amal dan manusia yang pertama kali dihisab pada pada hari kiamat. Semoga bermanfaat.

Wallahu A'lam.[]