
AKURAT.CO Posisi sebagai partai oposisi dipertegas Demokrat demi memberikan warna alternatif politik nasional. Pilihan ini bukan tanpa sebab, karena sejatinya peran oposisi dapat mendulang keuntungan mendekati kontestasi Pilpres 2024.
Analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, panggung politik bagi seorang politisi untuk merebut dukungan publik dapat diciptakan melalui posisi yang berseberangan dengan pemerintah.
Namun disayangkan posisi partai oposisi empat tahun terakhir tidak begitu dominan sehingga terlihat lemah dan tidak maksimal. Kecenderungan mencari posisi lebih aman membuat suara oposisi sering muncul dari luar jalur parlemen atau biasa disebut dengan parlemen jalanan.
baca juga:
Tetapi mendekati Pilpres 2024, lanjut Pangi, akhirnya Demokrat mempertegas diri sebagai partai oposisi lewat serangkaian kritik yang ditujukan kepada pemerintah. Masih terngiang bagaimana pidato Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Tennis Indoor Senayan, beberapa waktu lalu, menyasar lini ekonomi dan pangan.
"Kritik keras yang disampaikan AHY di dalam pidato politiknya menyinggung ketidakkeberpihakan pemerintah pada rakyat kecil. Singkat kata di mata partai Demokrat ada masalah serius dalam pengelolaan pemerintahan yang berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting tersebut kepada akurat.co, Minggu (19/3/2023).
Menurut Pangi, suara lantang Partai Demokrat secara langsung sudah mengusik politisi yang sedang menikmati kekuasaan. Atas keberanian itu, ia mengapresiasi sikap politik Demokrat yang sudah mampu mengisi ruang kosong tersebut.
"Sikap partai Demokrat ini merupakan pilihan paling rasional untuk menyongsong Pemilu 2024, menunjukkan garis pembeda dengan partai lainnya," pungkasnya. []