AKURAT.CO Adegan drama Korea (drakor) yang terjadi dalam kehidupan nyata kerap digambarkan sedemikian rupa, sehingga membuat para penonton ragu bahwa hal tersebut benar-benar terjadi dalam dunia nyata.
Namun pada kenyataannya beberapa dari adegan tersebut memang benar-benar terjadi bahkan menjadi kebiasaan masyarakat di sana mulai dari budaya, kebiasaan hingga fenomena sosialnya.
Adegan Drakor yang Terjadi dalam Kehidupan Nyata
Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (7/2/2023), berikut ini adegan drakor yang terjadi dalam kehidupan nyata:
baca juga:
1. Tingginya tekanan para pelajar
Para pelajar di Korea Selatan sejak usia dini sudah diharapkan nantinya bisa masuk ke universitas ternama. Mereka dipaksa belajar seharian, sampai mempengaruhi kesehatan mental.
Cerita di drama-drama Korea seperti Sky Castle, Green Mothers Club, Uncle, dan Extraordinary Attorney Woo yang mengisahkan para orang tua yang terobsesi menjadikan anak-anak mereka sukses memang sesuai dengan kehidupan nyata masyarakat di sana. Bahkan tempat kursus dan perpustakaan dibuka hingga larut malam.
Kasus bocornya soal ujian di sekolah yang melibatkan guru pun kerap kali terjadi sebab tekanan untuk sukses di dunia pendidikan sangat besar.
2. Company dinner
Makan malam perusahaan atau hoeshik pada umumnya dilakukan dengan minum-minum sampai larut malam. Hal tersebut bertujuan untuk mendekatkan para rekan kerja sekaligus membangun koneksi merupakan adegan drakor yang terjadi dalam kehidupan di Korea Selatan.
3. Pakaian yang dipakai menentukan dirinya
Kata "You are what you wear" berlaku untuk kehidupan sosial di Korea Selatan. Orang Korea dipaksa untuk tampil menarik dan pantas, bahkan ada aturan tertentu untuk berbagai acara.
Jika ada yang berpenampilan tidak sesuai, langsung dihakimi. Seseorang yang memakai setelan jas di tempat yang tidak sesuai, maka ia akan disangka penjahat. Pakaian serba hitam seperti memakai topi dan topeng hitam seperti para penjahat dalam drama Korea juga dianggap buruk.
Selain itu, baju kembaran atau couple outfit sangat umum di negara tersebut. Hal ini banyak ditiru oleh masyarakat Indonesia, karena outfit Korea kian menggemaskan dan memiliki variasi yang lucu serta unik.
4. Sekte dan dukun
Sekte, dukun, pembacaan kartu tarot, dan peramal nasib juga lazim di masyarakat di Korea, seperti yang tergambar dalam Cafe Minamdang. Dalam drama Korea Tomorrow, karakter yang diperankan oleh Rowoon dan Lee Soo-hyuk sempat digambarkan kena tipu oleh seorang anggota sekte.
Lalu dalam drama Thriller Hellbound pun sekte religi juga sempat digambarkan punya pengaruh luas di dalam masyarakat.
5. Kekerasan di sekolah dan tempat kerja
Selain bekerja melebihi waktu, kekerasan oleh atasan dan rekan kerja seperti yang digambarkan dalam drama Taxi Driver episode 5 dan 8 juga terjadi dalam kehidupan nyata di Korea.
Dalam masyarakat Korea, terdapat istilah gapjil. Gapjil adalah tindakan perbuatan angkuh dan kasar oleh mereka yang memiliki kekuasaan lebih besar terhadap bawahannya. Hampir 30 persen pekerja di Korea Selatan mengalami kekerasan di tempat kerja.
6. Adopsi anak
Adopsi anak di Korea oleh pasangan di luar negeri sudah menjadi hal yang wajar. Karakter Song Joong-ki dalam Vincenzo yang diadopsi mafia Italia, kedengarannya memang mustahil, tetapi nyatanya hal tersebut bisa saja terjadi.
Adopsi anak-anak Korea oleh orang di luar Korea Selatan begitu meluas sehingga membuat pemerintah memberlakukan aturan yang lebih ketat untuk hal ini.
7. Minimarket 24 jam
Minimarket di Korea Selatan buka selama 24 jam. Sementara beberapa restoran, kafe internet, study cafe, bar, dan tempat karaoke buka hingga tengah malam.
Dalam Extraordinary Attorney Woo episode 9 menggambarkan seorang anak SD yang makan saat larut malam di minimarket, dan ini memang benar terjadi di area-area berdirinya tempat kursus.
8. DTR
DTR atau Defining the Relationship adalah istilah yang melekat pada nama seseorang terkait status atau hubungannya dengan lawan bicara. Jika diibaratkan di Indonesia, seperti panggilan "Mbak", "Mas" atau "Kak", kalau di Korea sebutan nya adalah "Oppa", "Unnie" dan "Noona".
Jika terdapat seseorang yang tidak memakai salah satu sebutan tersebut dalam berinteraksi sosial, maka dianggap kasar dan tidak sopan.
9. Operasi plastik
Operasi plastik di Korea selatan sudah menjadi hal yang lumrah. Tindakan untuk mempercantik diri dengan bantuan operasi bahkan jadi kebutuhan karena tingginya standar kecantikan di negara tersebut.
Beberapa orang tua menyuruh anaknya menjalani operasi plastik agar dapat diterima di masyarakat. Selain operasi plastik, perawatan wajah tubuh dengan skincare juga hal yang sangat penting di Korea. Maka tidak heran jika banyak masyarakat Indonesia yang ikut-ikutan bergaya ala Korea.
Ternyata drakor yang sering kita tonton merupakan salah satu dari adegan drakor yang terjadi dalam kehidupan nyata di Korea Selatan, diantaranya ada yang postitif, namun ada juga yang negatif. Jika kamu ingin menirunya dalam kehidupanmu, ambil yang positif saja dan jangan berlebihan ya.