
AKURAT.CO Dalam konferensi Google I/O 2022, Google mengumumkan akan menambah 24 bahasa ke dalam platform Google Translate. Perusahaan juga mengatakan, dengan adanya perluasan ini memungkinkan mereka menjangkau bahasa yang digunakan oleh lebih dari 300 juta orang.
Melansir dari laman Engadget, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan, selain dapat mencakup bahasa yang digunakan oleh lebih dari 300 juta orang, penambahan bahasa ini juga menjadikan jumlah total bahasa yang didukung oleh Google Translate menjadi 133 bahasa.
Menurut Google bahasa baru ini dihadirkan dengan menggunakan teknologi Zero-Shot Machine Translation. Di mana, sistem ini memungkinkan perusahaan untuk membuat model pembelajaran mesin yang hanya melihat teks monolingual.
baca juga:
Di samping itu, Google sendiri mengakui pendekatannya belum sempurna, tetapi perusahaan akan terus mengembangkan teknologinya sehingga dapat memberikan pengalaman yang sama dengan bahasa seperti Spanyol dan Jerman.
Google terakhir kali menambahkan sejumlah besar bahasa ke layanan Translate-nya pada tahun 2020 lalu, ketika perusahaan memperbarui alat untuk mendukung Kinyarwanda, Odia, Tatar, Turkmenistan, dan Uyghur.
Selain itu, perusahaan juga masih memiliki pekerjaannya sendiri. Diperkirakan ada lebih dari 7.151 bahasa lisan secara global. Penambahan bahasa ini dinilai mampu membantu orang berkomunikasi dalam situasi di mana mereka tidak dapat melakukannya.
Adapun daftar lengkap bahasa baru yang dihadirkan di Google Translate, seperti dikutip dari blog resminya, terdiri dari:
- Assam, digunakan oleh sekitar 25 juta orang di India Timur Laut
- Aymara, digunakan oleh sekitar dua juta orang di Bolivia, Chili dan Peru
- Bambara, digunakan oleh sekitar 14 juta orang di Mali
- Bhojpuri, digunakan oleh sekitar 50 juta orang di India utara, Nepal, dan Fiji
- Dhivehi, digunakan oleh sekitar 300.000 orang di Maladewa
- Dogri, digunakan oleh sekitar tiga juta orang di India utara
- Ewe, digunakan oleh sekitar tujuh juta orang di Ghana dan Togo
- Guarani, digunakan oleh sekitar tujuh juta orang di Paraguay dan Bolivia, Argentina dan Brasil
- Ilocano, digunakan oleh sekitar 10 juta orang di Filipina utara
- Konkani, digunakan oleh sekitar dua juta orang di India Tengah
- Krio, digunakan oleh sekitar empat juta orang di Sierra Leone
- Kurdi (Sorani), digunakan oleh sekitar delapan juta orang, sebagian besar di Irak
- Lingala, digunakan oleh sekitar 45 juta orang di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Republik Afrika Tengah, Angola dan Republik Sudan Selatan
- Luganda, digunakan oleh sekitar 20 juta orang di Uganda dan Rwanda
- Maithili, digunakan oleh sekitar 34 juta orang di India utara
- Meiteilon (Manipuri), digunakan oleh sekitar dua juta orang di India Timur Laut
- Mizo, digunakan oleh sekitar 830.000 orang di India Timur Laut
- Oromo, digunakan oleh sekitar 37 juta orang di Ethiopia dan Kenya
- Quechua, digunakan oleh sekitar 10 juta orang di Peru, Bolivia, Ekuador dan negara-negara sekitarnya
- Sanskerta, digunakan oleh sekitar 20.000 orang di India
- Sepedi, digunakan oleh sekitar 14 juta orang di Afrika Selatan
- Tigrinya, digunakan oleh sekitar delapan juta orang di Eritrea dan Ethiopia
- Tsonga, digunakan oleh sekitar tujuh juta orang di Eswatini, Mozambik, Afrika Selatan dan Zimbabwe
- Twi, digunakan oleh sekitar 11 juta orang di Ghana.