
AKURAT.CO Sebanyak delapan aksi tawuran pecah sejak awal bulan Ramadan. Mirisnya, dalam rangkaian tawuran itu menimbulkan satu korban jiwa.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo, Minggu (26/3/2023).
Trunoyudo mengatakan, maraknya tawuran saat bulan Ramadan disebabkan banyaknya waktu berkumpul, terutama saat memasuki malam hari selepas salat tarawih hingga waktu sahur.
baca juga:
"Potensi ngabuburit atau menunggu buka puasa, menunggu sahur, ketika jalan keliling berpotensi bertemu dan berkonflik sehingga terjadi tawuran," kata Trunoyudo.
Trunoyudo menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam menyikapi maraknya aksi tawuran, upaya yang telah dilakukan yakni dengan memaksimalkan program polisi RW hingga patroli presisi.
Total sebanyak 2.000 personel dikerahkan untuk patroli. Para personel ditugaskan menyisir wilayah hukum Polda Metro Jaya demi mengantisipasi aksi tawuran dan aksi kriminal lainnya.
"Sekitar 2.000 personel baik dari Polda, Polres dan Polsek semuanya turun dalam melaksanakan patroli. Kita menginginkan Jakarta menjadi rumah bersama dan nyaman serta aman dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan," pungkasnya. []