AKURAT.CO Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang Jawa Timur semoat ramai menjadi perbincangan, hingga bertengger di jajaran trending topic Twitter.
RSUD Jombang tersebut viral, lantaran pihaknya telah mengabaikan permintaan operasi caesar pasien, hingga menyebabkan bayi meninggal karena mengalami distosia bahu.
Hal tersebut bermula saat sebuah akun Twitter, yang membeberkan kronologi kejadian yang dialami oleh sepupunya tersebut pada Minggu 31 Juli 2022.
baca juga:
Berdasarkan keterangan akun Twitter yang membeberkan kejadian tersebut, menyebutkan bahwa pihak rumah sakit menolak tindakan operasi caesar dan menyarankan Ibu yang diketahui bernama Rohma untuk lahiran normal.
Dia sempat menolak saran dari RSUD Jombang untuk melakukan lahiran normal karena sang ibu tersebut mengaku dirinya sudah tidak kuat.
Namun, diduga si Ibu dipaksa pihak RS dan akhirnya mau tidak mau harus menuruti prosedur RS.
Tak hanya itu, terkadang tenaga kesehatan menyarankan tindakan lahiran caesar, tapi pihak keluarga suka memaksakan calon ibu untuk lahiran normal demi menjadi ibu sempurna.
Diketahui, ada beberapa kondisi medis pada ibu hamil yang tidak boleh dipaksa untuk lahiran secara normal.
Dikutip dari laman Healthline, persalinan caesar mungkin bisa dijadwalkan sebagai rekomendasi proses persalinan yang tepat demi keselamatan ibu dan bayi di dalam kandungan.
Berikut beberapa alasan medis, yang paling umum untuk melakukan operasi caesar.
Persalinan memakan waktu lama
Proses persalinan yang berlangsung lama atau disebut prolonged labor, merupakan alasan untuk hampir sepertiga operasi caesar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, operasi caesar bisa segera dilakukan jika ibu hamil, melalui proses persalinan normal lebih dari 20 jam (untuk persalinan pertama) atau lebih dari 14 jam untuk persalinan anak kedua.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh uberat badan bayi yang terlalu besar atau bayi kembar.
Sebab, ukuran bayi yang terlalu besar ini tidak sebanding dengan jalan lahir dan memicu proses persalinan normal menjadi lebih lama.
Sedangkan pada ibu hamil anak kembar lebih dari dua, dapat membuat proses persalinan menjadi lebih lama. Dokter biasanya akan mempertimbangkan operasi caesar untuk menghindari berbagai komplikasi.
Posisi bayi abnormal
Agar proses persalinan normal berjalan lancar, posisi bayi harus berada di dekat panggul atau jalan lahir.
Terkadang, posisi bayi yang tidak normal bisa terjadi. Beberapa contohnya adalah kepala bayi berada di atas, atau posisi kaki berada di dekat jalan kelahiran.
Posisi janin yang terlilit tali pusat juga bisa menghambat persalinan normal, ini termasuk dalam kategori posisi bayi yang tidak normal.
Dalam kasus tersebut, operasi caesar mungkin merupakan cara teraman dalam proses persalinan.
Terdapat gangguan janin
Dokter akan merekomendasikan ibu melakukan persalinan caesarz apabila ibu hamil mengalami gangguan janin.
Seperti terjadi kebocoran plasenta, plasenta menutupi jalan kelahiran atau leher rahim dan lain sebagainya.
Adanya cacat lahir
Demi mengurangi risiko komplikasi saat persalinan, dokter akan memilih melahirkan bayi dengan operasi caesar bila ada kondisi cacat lahir tertentu.Seperti kelebihan cairan di otak atau penyakit jantung bawaan.
Pernah operasi caesar sebelumnya
Sekitar 90 persen perempuan yang pernah menjalani operasi caesar, maka disarankan untuk operasi caesar di persalinan selanjutnya.
Meski begitu, ibu hamil harus berkonsultasi dulu ke dokter jika ingin mencoba metode persalinan normal atau metode lainnya, untuk memastikan keamanan ibu dan bayi.
Kondisi kesehatan kronis
Beberapa kondisi kesehatan kronis yang dialami ibu hamil seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional juga disarankan untuk menempuh operasi caesar saat melahirkan.
Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan operasi caesar bila ibu hamil memiliki beberapa kondisi lainnya seperti ibu dengan HIV/AIDS, herpes genital atau infeksi lain karena penyakit tersebut dapat ditularkan ke bayi melalui proses persalinan normal.
Panggul terlalu kecil
Ibu hamil dengan panggul yang terlalu kecil atau cephalopelvic diproportion (CPD), membuat bayi kesulitan keluar dari rahim dengan jalan persalinan normal. Atau kepala bayi yang lebih besar dari jalan kelahiran.
Dalam dua kasus tersebut, bayi sudah jelas tidak bisa melewati vagina dengan aman.
Untuk itu, operasi caesar perlu dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi.