AKURAT.CO, Selain Habibie dan Ainun, kisah cinta petinggi negara yang banyak disorot adalah Susilo Bmabang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono.
Tumbuh dari lingkungan militer, kisah cinta SBY dan Ibu Ani dimulai. Kedua sejoli ini membuktikan bahwa rasa cinta dan kesetiaan tidak lekang oleh waktu. Berhasil melalui suka duka dari awal pacaran, saling menguatkan saat sedang bertugas, hingga Ibu Ani dikabarkan berpulang.
Romansa SBY dan Ibu Ani memang banyak menyimpan cerita yang bisa dijadikan pelajaran dalam rumah tangga. Menjaga kebersamaan dan tetap romantis hingga tua, membuat pasangan ini berhasil menjadi sorot mata khalayak umum.
baca juga:
Pasalnya, keduanya adalah petinggi negara yang sudah memiliki nama di tengah masyarakat. Susilo Bambang Yudhoyono atau yang dikenal dengan SBY adalah Presiden Indonesia keenam yang menjabat sejak 20 Oktober 2004 sampai 2014 dengan dua periode. Sementara itu, Ani Yudhoyono atau yang lahir dengan nama Kristiani Herrawati merupakan anak dari salah satu Gubernur Angkatan Bersenjata Indonesia (AKABRI). Ayah dari Ibu Ani adalah tokoh militer yang dikenal berhasil menuntaskan PKI pada zaman itu.
1. Cinta SBY dan Ibu Ani Muncul dari Pandangan Pertama
Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati pertama kali bertemu di awal tahun 1973 di Magelang, Jawa Tengah. Keduanya bertemu di lingkungan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
SBY yang waktu itu dikenal sebagai taruna cerdas dan berprestasi, menyimpan rasa kepada Ani yang diketahui adalah anak dari gubernur atau atasannya.
Dalam buku biografi Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah, perempuan kelahiran Yogyakarta, 6 Juli 1952 itu mengisahkan pertemuannya dengan SBY. Sosok jangkung SBY sebagai taruna muda pertama kali membekas di hati Ani Yudhoyono saat dirinya yang masih jadi mahasiswi kedokteran itu bertandang ke Magelang di sela liburan kuliah. Saat itu, SBY mendekati ayahnya Ani dalam peresmian balai pusat kegiatan ekstrakurikuler taruna.
Namun, benih cinta mulai tumbuh di antara SBY dan Ibu Ani saat mereka mulai berkenalan di pertemuan kedua, tepatnya di rumah dinas sang ayah. "Dia menyebut namanya, Bambang. Aku mengenalkan diri dengan 'Ani'," ungkap Ibu Ani.
"Tidak tahu siapa yang lebih dulu suka, yang pasti tidak berapa lama setelah pertemuan di Magelang itu, surat-surat SBY mengalir deras padaku. Dan di antaranya, akhirnya, ia menyatakan cinta," tambahnya.
Tidak hanya Ani muda yang merasa berbunga-bunga, hal yang sama juga dirasakan oleh SBY yang dikenal puannya sebagai Bambang. Ia mengungkapkan ada strategi dalam mendekati Ani, mengingat bahwa ayah dari Ani bukanlah orang biasa.
“Pertama tentu ada modalnya. Saya merupakan tingkat 4 taruna senior, kebetulan memimpin sekitar 3000 taruna waktu itu jadi paling tidak sering tampil. Yang kedua ya nekat. Namanya juga pendekatan, jadi bisa diterima bisa juga tidak. Tapi tetap dengan perhitungan dan kalkulasi. Ya alhamdulliah goal kan,” cerita SBY dengan santai.
Ketika meminta restu dari orang tua Ani, SBY mengungkapkan tidak banyak mengeluarkan janji yang muluk-muluk. Ia hanya berjanji bahwa akan menjaga Ani dan dalam dunia militer, janji prajurit adalah sesuatu yang harus ditepati. Akhirnya mereka melangsungkan pernikahan pada 30 juli 1976.
2. Sempat LDR
SBY dan Ibu Ani berkomunikasi intens melalui surat. Ini dikarenakan Ibu Ani yang memang sedang menjalankan pendidikannya di Jakarta dan lanjut mengikuti dinas sang Ayah ke Korea Selatan. Keduanya menjalani LDR (Long Distance Relationship) selama 3 Tahun. Selama berjarak dengan SBY, Ibu Ani mengungkapkan bahwa ia berdoa semoga cinta SBY padanya tidak akan luntur karena terpisah jarak.
3. Pernah Menjual Es Demi Keuangan
Ibu Ani menemani SBY bukan hanya dalam keadaan suka, tetapi begitu pula dengan duka. Jatuh bangun hidup bersama sang suami sudah dirasakan sejak awal menikah. Demi menambahkan uang belanja, Ibu Ani rela untuk berjualan es.
Bahkan, Ibu Ani masih mengingat merek susu Shinta ada rasa cokelat, jeruk dan strawberry. Bersama kakaknya yang juga istri seorang perwira TNI, mereka mengolah susu itu menjadi es mambo dan dijual untuk menambah uang belanja. Diakuinya es itu laris manis. Uangnya kemudian digunakan untuk membeli telur, daging atau ikan guna menambah gizi anak-anaknya.
4. Dikaruniai 2 Orang Putra
Kebahagiaan SBY dan Ibu Ani menjadi pasangan hidup, ditambah dengan kehadiran dua buah hati. Diberi nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang usianya terpaut dua tahun. Keduanya mengikuti jejak sang ayah dalam dunia militer dan juga terjun ke dunia politik.
Sang kakak, Agus yang juga dikenal sebagai AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), dan pendiri AHY Foundation. Sementara sang adik, Edhie atau biasa dipanggil Ibas sedang mengemban tugas di Komisi VI DPR RI periode 2019 – 2024, yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi UKM, BUMN, investasi dan standarisasi.
Ibas pun kembali ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI periode 2019-2024.
5. Ibu Ani Adalah Istri yang Setia
Menjadi Ibu Negara dan menemani sang suami dinas setiap harinya tentu bukan hal yang mudah. Tetapi, Ibu Ani tetap menjalaninya dengan penuh dukungan kepada suami. SBY dan Ibu Ani selalu terlihat bersama di setiap langkah baik saat SBY masih mengemban tugas menjadi prajurit hingga menjadi Presiden RI.
Sewaktu menjadi istri prajurit, Ibu Ani harus siap mendampingi SBY ke berbagai daerah penugasan tidak terkecuali daerah konflik seperti Timor Timor. Ketika SBY diterjunkan ke medan tugas, Ibu Ani juga berjuang mengasuh kedua buah cinta mereka yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada 10 Agustus 1978 dan 24 November 1980.
Pada 2004, SBY terpilih menjadi Presiden ke-6 Republik Indonesia dan pasangan ini memulai langkah sebagai keluarga pemimpin negara. Memikul tugas yang begitu besar, keluarga Yudhoyono tak lepas dari berbagai goncangan.
Namun, hal itu tidak membuat hubungan keduanya goyah. Buktinya, SBY dan Ibu Ani berhasil menjalani rumah tangga lebih dari 41 tahun dengan melewati suka duka dan jatuh bangun bersama.
6. Sisi Romantis SBY Tak Lekang oleh Waktu
Meski sudah menjalani kehidupan berumah tangga selama puluhan tahun, SBY dan Ibu Ani tidak malu untuk memperlihatkan kemesraan mereka saat sedang dalam tugas.
Tidak lagi muda, keduanya kerap terlihat sedang berpegangan tangan, pelukan, hingga ciuman hangat di kening. Ini membuktikan seolah api cinta pada keduanya tidak pernah padam!
Ani juga menceritakan bahwa SBY adalah sosok yang romantis. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tulisan surat berjudul Flamboyan yang ditujukan pada Ibu Ani. Pasalnya, Flamboyan adalah nama daerah tempat tinggal Ibu Ani. Selain act of services, SBY juga jago dalam membuat surat.
7. Berpulangnya Ibu Ani
Ibu Ani divonis mengidap kanker darah pada pertengahan Februari 2019, hal tersebut disampaikan SBY dalam bentuk video. "Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," ujar SBY yang saat itu berada di Singapura.
SBY juga mengungkapkan bahwa istrinya tengah dirawat insentif di National University Hospital (NUH) Singapura sejak 2 Februari 2019 atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia. Walaupun sedang sakit, SBY dan Ibu Ani saling menguatkan dan selalu bersama.
Pada Mei 2019, Agus atau anak pertama dari SBY dan Ibu Ani menginformasikan bahwa adanya penurunan kondisi dan Ibu Ani harus dirawat ekstra.
Ketika Ibu Ani dalam kondisi penurunan, Agus bersama keluarga juga berada di Singapura, mendampingi Ibu Ani dalam proses penyembuhan.
Pada akhirnya, Ibu Ani menghembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura.
Jenazahnya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan dibawa ke Indonesia memakai peswat Hercules. Ini merupakan request dari SBY.
"Bapak (SBY) minta pakai Hercules saja supaya bisa bersama-sama di atas. Kalau Boeing tidak boleh naik kargonya," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat kala itu, Ferdinand Hutahaean.
