
AKURAT.CO Perbuatan zalim adalah meletakkan sesuatu atau perkara bukan pada tempatnya. Kata ini juga biasa digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan. Karena perbuatan yang merusak maka dari itu perbuatan zalim menjadi salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.
Allah SWT telah memberikan peringatan berupa ancaman bagi orang zalim yaitu disebut dalam QS. Ali Imran Ayat 192.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka Engkau benar-benar telah menghinakannya dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim”.
baca juga:
Ancaman dan balasan yang nantinya bisa didapat bagi orang yang berbuat zalim. Hal ini telah banyak tertuang dalam Al-Quran dan hadis Rasul SAW. Berikut rangkuman lima balasan bagi seorang yang berbuat zalim:
1. Berlakunya Azab Bagi Pelaku.
فَقَدْ كَذَّبُوْكُمْ بِمَا تَقُوْلُوْنَۙ فَمَا تَسْتَطِيْعُوْنَ صَرْفًا وَّلَا نَصْرًاۚ وَمَنْ يَّظْلِمْ مِّنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيْرًا
Artinya: “Sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan. Maka, kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu). Siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami menimpakan kepadanya azab yang besar.” (QS. Al-Furqan: 19).
2. Dilaknat di Dunia dan Akhirat.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظّٰلِمِيْنَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ
Artinya: “(yaitu) hari (ketika) permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim. Bagi mereka laknat dan tempat tinggal yang buruk.” (QS. Ghafir: 52).
3. Mustajabnya Doa Orang yang Terzalimi.
Sejatinya memang perbuatan zalim sangatlah dibenci oleh Allah SWT. Untuk itu, umat Islam sangat diingatkan untuk tidak berbuat zalim kepada orang lain, bahkan kepada hewan dan tumbuhan sekalipun. Ini karena orang yang teraniaya atau orang yang terzalimi akan mudah dikabulkan oleh Allah SWT jika ia berdoa.
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
Artinya: “Dan Berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dan Allah SWT.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalil doa orang yang teraniaya ini juga disebutkan dalam Surat An-Naml ayat 62, berbunyi:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” (QS. An Naml: 62).
4. Mengalami Kebangkrutan di Hari Kiamat.
أتدرون ما المفلِسُ ؟ قالوا : المفلِسُ فينا من لا درهمَ له ولا متاعَ . فقال : إنَّ المفلسَ من أمَّتي ، يأتي يومَ القيامةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ، ويأتي قد شتم هذا ، وقذف هذا ، وأكل مالَ هذا ، وسفك دمَ هذا ، وضرب هذا . فيُعطَى هذا من حسناتِه وهذا من حسناتِه . فإن فَنِيَتْ حسناتُه ، قبل أن يقضيَ ما عليه ، أخذ من خطاياهم فطُرِحت عليه . ثمَّ طُرِح في النَّارِ
Artinya: "Orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, puasa, dan zakat. Akan tetapi, dia juga telah mencela orang ini, memakan harta orang itu, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang itu. Lantas, orang yang dizalimi ini diberikanlah kebaikan-kebaikannya untuk orang yang dizalimi yang ini, diberikan pula kepada korban kezaliman yang lain. Hingga apabila kebaikannya telah habis sedangkan kezalimannya belum semua terbayar maka sebagian dosa-dosa orang-orang yang dizalimi akan dipikulkan kepadanya, lalu dia dilempar ke dalam neraka," (HR Muslim).
“Siapa yang pernah berbuat aniaya (zalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta maaf kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham.” (HR. Al-Bukhari).
5. Mendatangkan Bencana dan Malapetaka.
فَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۖ وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَّقَصْرٍ مَّشِيْدٍ
Artinya: “Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)-nya dalam keadaan zalim sehingga bangunan-bangunannya runtuh dan (betapa banyak pula) sumur yang ditelantarkan serta istana tinggi (yang ditinggalkan).” (QS. Al-Hajj: 45).[]