
AKURAT.CO Al-Quran merupakan kitab yang menjadi pedoman bagi manusia untuk menjalani kehidupan sesuai ketentuan yang Tuhan ciptakan. Di dalam Al-Quran berisi segala macam pengetahuan yang telah Allah SWT jelaskan berupa ayat. Salah satu pengetahuan yang ada ialah tentang penciptaan makhluk yang dinamakan jin.
Jin merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak bisa manusia lihat (ghaib). Walaupun sama ghaibnya dengan malaikat, namun jin berbeda dari malaikat. Jika malaikat diciptakan untuk patuh dan senantiasa tunduk kepada Allah SWT, Jin lebih seperti manusia yang dikaruniai kehendak bebas untuk memilih kehidupannya. Mereka dapat memilih untuk menjadi baik atau buruk.
Keberadaan jin telah banyak dijelaskan oleh Allah lewat firmanNya pada surat Al-Jin. Surat khusus yang membahas tentang makhluk ghaib yang dinamakan jin ini, namun masih ada ayat-ayat pada surat lain yang juga membahas tentang jin, empat diantaranya:
baca juga:
1. Jin Bisa Menyesatkan Manusia (QS. Al-An’am: 128).
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “(Ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin, kamu telah sering kali (menyesatkan) manusia.” Kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan kami telah sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan buat kami.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 128).
Allah menjelaskan sebagian hal dari orang-orang yang zalim pada hari Kiamat di hadapan Allah. Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua, yaitu orang-orang yang sesat dan menyesatkan dari kelompok jin atau setan dan manusia.
Dan Allah berfirman kepada segolongan jin (setan), karena merekalah yang menjadi asal mula adanya kesesatan pada manusia, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia dengan membujuk mereka untuk melakukan kemusyrikan, kekafiran, dan kemaksiatan.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, mengadu dengan memberikan pengakuan kepada Allah terhadap apa yang terjadi, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan.” Manusia memanfaatkan jin melalui perbuatan sihir, tenung, dan juga tergoda untuk melakukan kemaksiatan dan lainnya, dan jin merasa bangga bahwa mereka dijadikan panutan, penguasa, dan pengayom oleh manusia. “Dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Setelah mendengarkan pengakuan dari kedua belah pihak, Allah berfirman untuk memberikan putusan akhir, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Allah mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas dalam segala hal. Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya, menyiksa orang yang berdosa dengan keadilan-Nya, dan memasukkan orang yang bertakwa ke dalam surga dengan anugerah-Nya. Dia Maha Mengetahui siapa yang berbuat baik dan siapa yang berbuat buruk.
2. Jin Bisa Masuk Neraka. (QS. Hud: 119).
اِلَّا مَنْ رَّحِمَ رَبُّكَ ۗوَلِذٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗوَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
Artinya: “kecuali orang yang dirahmati oleh Tuhanmu. Menurut (kehendak-Nya) itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, “Aku pasti akan memenuhi (neraka) Jahanam (dengan pendurhaka) dari kalangan jin dan manusia semuanya.” (QS. Hud: 119)
Keputusan Allah telah tetap, bahwa Allah pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia yang durhaka. Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah, mereka tidak durhaka dan tetap mengikuti petunjuk Allah dengan memilih agama yang benar. Dan untuk itulah Allah menciptakan sebagian mereka dari golongan jin atau manusia sengsara dan sebagian lain bahagia.
3. Jin Diciptakan Dari Api. (QS. Al-Hijr: 26 dan 27).
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْم
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk. Sebelumnya Kami telah menciptakan jin dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 26 dan 27)
Setelah menggambarkan nikmat-nikmat Allah di alam sekitar manusia, melalui ayat-ayat berikut Allah menjelaskan penciptaan manusia. Allah menyatakan, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia, yakni Adam, dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum penciptaan Adam dari api yang sangat panas.”
4. Jin Diciptakan Untuk Beribadah Kepada Allah SWT. (QS. Az-Zariyat: 56).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56).
Allah memerintah Nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. Allah tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Nya sendiri. Allah tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-Nya karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi mereka.[]