Beracun, Minyak Pek di Pulau Jukung Dibawa Ke Laboratorium

Petugas PHL Sudin Lingkungan Hidup, Kepulauan Seribu membersihkan area Pulau Jukung dari limbah minyak, pada Senin (11/2/2019) | Dok Sudin LH Kepulauan Seribu
AKURAT.CO Ceceran minyak limbah yang mengotori Pulau Jukung, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Minggu (10/2/2019) lalu dibawa ke laboratorium. Besar dugaan minyak yang berwarna hitam pekat merusak ekosistem laut dan sekaligus beracun.
Tidak hanya itu, petugas juga disibukan untuk segera mengangkut minyak yang tersebar di bibir pantai. Kondisi ini tersebut jelas membuat kotor pulau serta menganggu pemandangan.
Kasudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman mengakui akan hal itu. Usai temuan minyak mentah yang tercemar, pihaknya langsung menginstruksikan petugas Pekerja Harian Lepas (PHL)untuk mengumpulkan ceceran minyak. Al hasil, sebanyak para PHL mengumpulkan lima karung limbah minyak. Kondisi minyak kini berubah menjadi mengkristal karena bercampur dengan pasir.
baca juga:
"Saat ini di lokasi limbah minyak sudah dibersihkan oleh petugas," kata Yusen ketika dikonfirmasi, Senin (11/2/2019).
Hingga sore, petugas yang membersihkan dikerahkan oleh Sudin LH. Dengan alat seadanya, petugas mengangkut karung berisi minyak untuk kemudian dibuang.Yusen menduga limbah minyak itu berasal dari arah barat laut tersebut sehingga terbawa arus dan mencapai wilayah Kepulauan Seribu.
“Karena sifatnya yang beracun, kami akan membawa sampel limbah tersebut ke laboratorium milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk diperiksa lebih lanjut,” tambah Yusen.
Pencemaran di laut kepulauan seribu bukanlah kali pertama. SebelumnyaNovember dan April 2018 kejadian serupa juga pernah terjadi. Limbah sampah dan minyak memenuhi kawasan Kepulauan Seribu bukan hal baru. Imbasnya, kondisi ini membuat laut menjadi keruh hingga menyebabkan seekor penyu berusia puluhan tahun mati.