Penurunan Harga BBM Dinilai Wajar, Asal...

Mesin pompa Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (5/1/) pukul 00.00 waktu setempat menurunkan harga BBM non subsidi. Pertalite turun Rp150 per liter, Pertamax turun Rp200 per liter, Pertamax Turbo turun Rp250 per liter, Dexlite turun Rp200 per liter, dan Dex turun Rp100 per liter sebagai bentuk penyesuaian harga rata-rata minyak mentah dunia yang turun dan penguatan rupiah terhadap Dollar AS. | REUTERS
AKURAT.CO, Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang diberlakukan mulai Minggu (10/2) dinilai wajar asalkan tetap mengedepankan transparansi kepada publik.
"Kalau sekarang ini memang turun, harga minyak dunia turun, jadi ya wajar harga BBM juga turun. Cuma kita mau transparansi perhitungannya seperti apa, jangan nanti seharusnya turun sekian tapi jadi sekian," kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Menurut Marwan, perhitungan soal kenaikan atau penurunan harga BBM harus objektif karena menyangkut kepentingan rakyat.
Evaluasi soal penyesuaian harga BBM nonsubsidi juga diharapkan konsisten per tiga bulan. Namun, Marwan mengingatkan pada awal hingga pertengahan 2018 seharusnya ada kenaikan tetapi tidak dilakukan sehingga membebani Pertamina.
"Seandainya tidak mau naik maka harus ada subsidi di APBN, tapi itu kan tidak dilakukan. Yang ditekan justru Pertamina," katanya dilansir dari Antara.
Marwan berharap penyimpangan seperti itu tak lagi terjadi dengan adanya keterbukaan soal formula harga jual eceran jenis BBM umum atau nonsubsidi.
"Kami mau supaya tetap objektif, jangan ada lagi penyimpangan-penyimpangan (terhadap Pertamina) seperti di 2017-2018," tutupnya.[]