Misbakhun: Petani Tembakau Ingin Anaknya Jadi Dokter, Bupati Juga

Perwakilan TKN Jokowi-Amin, Mukhamad Misbakhun saat menjadi pembicara pada acara Seminar Outlook Persaingan Usaha di Jakarta, Rabu, (19/12/2018). Seminar tersebut membahas masa depan persaingan usaha dan pemilihan presiden 2019. | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto
AKURAT.CO Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan diusulkan agar salah satu aturannya tertuang soal industri hasil tembakau (IHT) harus bisa meningkatan kesejahteraan petani. Pasalnya, lahan tembakau diduga menjadi salah satu tempat yang banyak mempekerjakan anak.
Anak-anak tersebut biasanya membantu orang tuanya yang bekerja sebagai petani tembakau sepulangnya mereka dari sekolah.
Anggota Pansus RUU Pertembakauan DPR RI Mukhamad Misbakhun angkat bicara terkait maraknya pekerja anak di lahan pertanian tembakau. Menurutnya, itu bukan hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga terkait dengan kebiasaan.
baca juga:
"Kadang ibu-ibu membawa anaknya yang masih kecil ke ladang, dan dianggap sebagai pekerjaan. Kalau anak-anak mereka, mana ada kalau tukang ojek kepingin anaknya jadi tukang ojek. Kalau petani, kepingin anaknya jadi dokter, bupati juga," ucapnya dalam RDPU RUU Pertembakauan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Lebih lanjut, Misbakhun menerangkan, tembakau hingga saat ini masih memiliki nilai tukar paling tinggi di antara komoditas lainnya. Bahkan, masih tertinggi bila dibandingkan dengan kelapa sawit.
"Sampai hari ini, komoditas tembakau ini nilai tukarnya paling tinggi termasuk dibandingkan dengan sawit," jelasnya.
Sebagai informasi, RUU Pertembakauan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum, perlindungan yang lebih baik dari semua aspek dan dapat meningkatkan produktivitas budidaya dan industri hasil tembakau bagi peningkatan kesejahteraan petani, pekerja, pelaku usaha dalam negeri dan peningkatan pendapatan negara.
"Kami sangat setuju RUU Pertembakauan harus menghasilkan suatu landasan hukum yang memberikan benefit kepada seluruh stakeholder. Stakeholder itu adalah masyarakat umum, termasuk para petani, para pekerja, para pengusaha yang nantinya dapat meningkatkan penerimaan negara. Jadi, seluruhnya win-win solution," tegas Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo ketika memberikan masukan atau tanggapan mengenai RUU tersebut dalam rapat Pansus beberapa waktu lalu. []